Yeyen juga menyesal karena tak sempat memakan nasi yang telah dimasak ibunya sebelum tewas.
"Seharusnya aku makan nasi yang mama masak pagi itu kalau tahu ternyata itu adalah masakan terakhir mama," katanya.
Meski berat kehilangan ibunya, Yeyen mengaku ikhlas atas kepergian orang yang begitu disayanginya itu.
"Banyak kata seandainya di pikiranku, penyesalan selalu berkecamuk di benakku, tapi tidak ada kata seandainya dalam ketetapan Allah, tidak ada yang perlu disesali karena semua itu memang jalan yang terbaik untuk mama.
Yeyen ikhlas kok Ma, tapi Yen cengeng. Mama jangan sedih ya liat Yen nangis. Besok-besok Yen bakal jadi anak yang kuat seperti yang mama mau.
Ma, Yen mau bilang kalau mama adalah ibu terbaik untuk Yeyen. Mama enggak akan ada gantinya. Mama adalah mama Yeyen, selamanya akan jadi mama Yeyen, Yeyen sayang mama," terangnya.
Kronologi Kecelakaan
Melansir TribunPekanbaru.com, kecelakaan terjadi sekira pukul 05.45 WIB.
Adapun lokasinya di kawasan Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan, tepatnya di depan Penginapan Linda, Kecamatan Marpoyan Damai.
Saat itu, mobil yang dikendarai Marisa Putri melaju di Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan, datang dari arah timur menuju barat.
"Sesampainya di depan penginapan Linda, menabrak sepeda motor Yamaha Vega ZR BM 4697 JZ yang dikendarai oleh korban yang berada di depannya."
Baca juga: Saat Marisa Putri Nangis Dinasehati agar Taubat oleh Kombes Pol Manang, Diminta Rajin Salat-Ngaji
"Korban bergerak di jalan yang sama dan datang dari arah yang sama," kata Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Alvin Agung Wibawa.
Akibatnya korban terpental dan mengalami luka parah di bagian kepala.
"Korban pengendara sepeda motor meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," imbuhnya.
Sebelum menabrak IRT hingga tewas, Marisa Putri sempat mengonsumsi narkoba bersama rekan-rekannya di sebuah tempat karaoke.