TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Desa Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan, Dumai, Provinsi Riau, saat ini sudah mendapatkan sarana air bersih.
Diketahui, wilayah tersebut berdekatan dengan bibir Pesisir Pantai Santahulu, sehingga menyebabkan kondisi air tanah yang tidak layak konsumsi bagi 2.314 Kepala Keluarga atau 4.164 jiwa.
Baca juga: Masyarakat Sekitar IKN Ngeluh Sulitnya Air Bersih Tapi di Nusantara Langsung Bisa Diminum dari Keran
Pengerjaan penyediaan sarana air bersih ini hasil kerja sama PT Hutama Karya dengan BUMN lainnya.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyampaikan, melalui program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup sehat dan konsumsi air bersih layak pakai pada masyarakat Desa Batu Teritip.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Kelangkaan Air Bersih di Kota Besar?
“Kami serahkan 1 unit Sarana Air Bersih yang terdiri dari mesin pompa air, mesin penjernih/penyaring air, dan 2 unit toren dengan kapasitas tampung masing-masing sebesar 2000 liter yang terpasang pada bangunan air bersih,” jelas Adjib dikutip Jumat (9/8/2024).
Adjib menjelaskan, dalam proses pekerjaan pembangunan sarana air bersih, seluruhnya melibatkan sumber daya manusia dari masyarakat sekitar desa dan menggunakan metode yang mereka kembangkan sendiri.
“Kuota yang diberikan per KK sebanyak 240 liter/hari. Hutama Karya juga melibatkan 1 orang local hero yang akan mengawasi langsung mengenai proses, perawatan dan pemeliharaan sarana air bersih tersebut,” terangnya.
Pembangunan sarana air bersih ini menggunakan metode Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) merupakan mesin pengolahan air payau menjadi air tawar, disesuaikan dengan kondisi lahan sekitar berjenis gambut dan juga lingkungan desa yang dekat dengan laut, sehingga tindakan filterisasi ini menjadi solusi paling tepat agar air yang dihasilkan layak konsumsi.