TRIBUNNEWS.COM - Jenazah mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana dan istrinya, A.A. Ayu Sri Wulan Trisna yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya di Jalan Gurita, Dansel, Denpasar, Bali pada Kamis (8/8/2024) diautopsi malam ini, Jumat (9/8/2024).
Keputusan autopsi tersebut datang dari keluarga, demi mengungkap penyebab kematian kedua jenazah, agar tidak menyisakan misteri berkepanjangan.
Mengenai hasil pemeriksaan luar jenazah, Speasialis forensik RSUP Prof Ngoerah Bali, dr. Hengky belum mau membeberkannya.
Hengky mengatakan, bakal menjelaskan semuanya setelah proses autopsi selesai.
“Agar tidak simpang siur akan kami jelaskan setelah autopsi dilaksanakan. Rencana autopsi akan dilaksanakan malam ini,” jelasnya, Jumat, dikutip dari Tribun-bali.com.
Autopsi ini dilakukan untuk memastikan adanya tanda-tanda kekerasan.
Pemeriksaan autopsi akan difokuskan pada tanda-tanda kekerasan yang nyata, seperti kemugnkinan adanya patah tulang.
Hengky mengatakan, untuk dugaan meninggal dunia karena keluhan pada organ dalam, penyakit, dan racun tetap akan diupayakan semaksimal mungkin.
Meskipun, kata Hengky, hasilnya nanti kemungkinan tak memuaskan karena kondisi mayatnya sudah membusuk.
“Saya sudah jelaskan kepada keluarga, kemungkinan besar hasilnya tidak akan bisa memuaskan harapan daripada keluarga, masyarakat, karena kondisi sudah membusuk. Artinya tidak mungkin kita bisa mendapatkan informasi sama seperti pada saat jenazah masih segar,” paparnya.
“Kita tahu berdasarkan pengalaman dan bukti, seringkali sel-selnya sudah lesis dan sulit untuk menentukan penyakit yang diderita pada kondisi jenazah yang sudah larus. Akan tetapi kita akan tetap melakukan pemeriksaan secara menyeluruh karena itu tujuan daripada autopsi,” bebernya.
Baca juga: Eks Bupati Jembrana Tewas dengan Istri, sang Adik Ungkap Komunikasi Terakhir Bulan Lalu
Adapun, waktu perkiraan kematian dua jenazah sekitar 72 sampai 96 jam sebelum pemeriksaan.
“Masuk ke RSUP Prof Ngoerah Bali jam 12 malam. Dua jenazah sudah membusuk,” jelas Hengky.
Hengky menambahkan, proses autopsi bisa cepat dilakukan, tapi hasil pemeriksaan laboratoriumnya yang memakan waktu cukup lama.
“Ini sudah saya sampaikan permakluman kepada keluarga, dan penyidik agar sabar menunggu karena kita diberikan waktu berdasarkan UU yaitu 8 minggu untuk menerbitkan hasil autopsi tersebut."
"Jadi tidak bisa cepat, nanti setelah hasilnya keluar kita akan rilis sepenuhnya supaya informasi tidak setengah-setengah. Takutnya nanti ada yang mengaburkan fakta,” tutupnya.
Tim Lapfor Bawa Sejumlah Barang Bukti dari TKP
Tim Laboratorium Forensik Cabang Denpasar Polri, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah Ida Bagus Ardana dan istrinya tersebut.
Setelah melakukan pemeriksaan di TKP, petugas Labfor membawa sejumlah barang bukti yang dibungkus dengan plastik.
Salah satu barang bukti yang dibawa itu adalah tas jinjing perempuan berwarna hitam.
Lalu, petugas lainnya lagi membawa keluar beberapa barang yang diduga sebagai barang bukti yang dibungkus dengan kain berwarna putih.
Sejumlah barang bukti yang dibawa keluar itu kemudian dimasukkan ke dalam mobil Avanza berwarna hitam dan tim Labfor meninggal TKP.
Jenazah Ida Bagus Ardana dan Istrinya Ditemukan di Tempat Terpisah
Penemuan jenazah keduanya itu bermula dari kecurigaan tetangga sekitar, Ikarena da Bagus Ardana dan istrinya itu tidak terlihat keluar beraktivitas sejak tiga hari terakhir.
Kondisi rumah mereka pun kotor dan pintunya dalam keadaan terkunci.
Adapun, jenazah Ida Bagus Ardana ditemukan tergeletak di dapur.
Sementara itu, jenazah istrinya ditemukan di tempat yang berbeda, yakni berada di dalam kamar.
Kepala Lingkungan Karya Dharma Sesetan, Putu Gede Igar Bramandita yang hadir saat proses pemeriksaan jenazah mengatakan, dirinya juga sempat melihat ada bercak darah di jasad Ida Bagus Ardana.
"Saya lihat, tapi tidak terlalu berani mendekat, kalau mayat bapaknya tergeletak di dapur, untuk adanya luka tyang tidak tahu pasti sudah tergeletak."
"Kalau darah ada sih sepertinya tadi," kata Bram dijumpai di lokasi.
"Istrinya di kamar, untuk istrinya kamarnya terkunci, sudah mengeluarkan bau busuk," tambahnya lagi, dikutip dari Tribun-Bali.com.
Dari kejadian tersebut, warga setempat juga sempat berspekulasi soal penyebab kematian Ida Bagus Ardana dan istrinya tersebut.
Mereka menduga keduanya meninggal karena sakit atau memang sengaja mengakhiri hidup, bahkan muncul juga dugaan adanya perampokan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul JENAZAH Eks Bupati Jembrana & Istrinya Diautopsi Malam Ini, Guna Pastikan Tanda - Tanda Kekerasan
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribun-Bali.com/Ni Luh Putu Wahyuni Sari/Adrian Amurwonegoro)