TRIBUNNEWS.COM - Dua dari lima tersangka pembacokan Prada Defliadi telah ditahan Polrestabes Medan.
Salah satu tersangka yang ditangkap, Doli Manurung (34) diduga dijemput paksa dan dianiaya oknum TNI.
Beredar foto Doli Manarung babak belur usai dianiaya dan dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan pada Minggu (4/8/2024) lalu.
Kini, kondisinya mulai membaik meski masih menjalani perawatan di ruang khusus dengan penjagaan petugas kepolisian.
Pria yang menjabat sebagai Ketua Ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK) Ranting Sekip, sudah bisa bicara meski pandangannya masih kabur.
Di wajah Doli masih terlibat luka lebam dan lingkar matanya masih menghitam akibat penganiayaan.
Sambil berbaring, Doli mengaku, tak terlibat aksi pembacokan yang mengakibatkan Prada Defliadi mengalami kebutaan.
Pada Sabtu (3/8/2024), Doli bersama teman-temannya pergi ke sebuah tempat hiburan malam.
Mereka sempat bertemu Pratu AS dan terlibat perkelahian.
Pulang dari tempat hiburan malam, Doli dan temannya kembali melihat Pratu AS sedang nongkrong bersama Prada Defliadi dan sejumlah anggota TNI.
Mereka tidak mengetahui Pratu AS merupakan prajurit TNI lantaran tidak memakai seragam dinas.
Baca juga: Sosok Doli Manurung, Tersangka Pembacokan Anggota TNI di Medan, Babak Belur saat Ditangkap
"Kalau yang dibacok itu aku enggak tahu. Aku mau berdamai dengan yang baju merah, si Sianturi (Pratu AS) itu, aku mau berdamai karena aku sama dia saja bermasalah," paparnya, Minggu (11/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Saat kejadian, Doli hendak memukul Pratu AS, namun dirinya justru terjatuh dan dihajar oknum TNI.
Doli tak mengetahui aksi pembacokan karena dirinya tak sadarkan diri.
Setiba di rumah, Doli mendengar suara keributan dan meneriakinya perampok.
"Pas aku buka kamar, orang itu udah di depan kamarku di lantai tiga, ramai memakai baju hitam semua. aku sempat berteriak mereka itu rampok."
"Baru kata baju merah itu 'ini kau tadi mau mukul aku kau kan. Jadi aku bilang, aku engga tahu kau angkatan," bebernya.
Di hadapan ibu kandungnya, Doli dihajar oknum TNI dan dimasukkan paksa ke mobil.
"Di situ aku dipukuli di dalam kamar pakai tangan kosong, dilempar kursi, tongkat mama ku itu (dipakai untuk jalan) dibawa dari lantai bawah dipukuli pakai itu, pakai skiping. Dari lantai tiga dipukul sampai bawah," tukasnya.
Baca juga: Doli Manurung Diduga Dijemput Paksa Anggota TNI setelah Bacok Prada Defliadi, Uang Rp30 Juta Raib
Diduga ada Penjarahan
Kuasa hukum Doli Manurung, Rizki Nainggolan, menyatakan pihak keluarga telah melaporkan anggota TNI yang menjemput paksa Doli Manarung ke Denpom Medan.
Selain melakukan penganiayaan, anggota TNI diduga menjarah uang korban yang disimpan di laci kamar.
"Kita melapor ke Denpom 8 Agustus sementara terkait penculikan, pengerusakan dan kehilangan juga kurang lebih Rp30 juta," ungkapnya, Sabtu, (10/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Ia meminta Denpom Medan menindaklanjuti laporan penganiayaan dan melakukan penyelidikan secara transparan.
"Di publik kami dianggap sebagai pelaku," lanjutnya.
Ibu Doli, Valentina Panggabean, mengaku telah diperiksa Denpom Medan lantaran menjadi saksi kasus penganiayaan anaknya.
Valentina melihat langsung Doli dianiaya sejumlah orang yang diduga anggota TNI pada Minggu (4/8/2024).
"Apalagi mereka mukulnya di depan saya, makanya saya sampai sekarang takut kalau dibahas kayak begini."
"Saya minta tolong anak saya jangan dipukuli dan disiksa, karena anak saya bukan binatang. Tapi mereka gak peduli, mereka mukul terus. dibawanya Doli keluar," ucapnya.
Baca juga: Sosok Prada Defliadi, Anggota TNI Dibacok hingga Mata Kirinya Buta, Dituduh Musuh Geng Motor
Saat kejadian, Valentina tak dapat menolong dan hanya bisa menangis melihat anaknya disiksa.
"Pokoknya dia berteriak 'tolong aku mak, tolong aku'. Masih jelas terdengar di kuping saya. Seperti binatang anak saya dibuat orang itu," tuturnya.
3 Tersangka Buron
Dua dari lima tersangka telah ditangkap, yakni DHM (34) yang menjabat sebagai Ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) Ranting Sekip dan anggotanya, RDS (45).
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Teddy Jhon Sahala Marbun, mengaku telah mengantongi identitas para tersangka yang buron.
"Tersangka lainnya inisial TT, dia mantan ketua geng motor SL (Simple Life), lalu MJS dan MIR, mereka dalam status pengejaran," bebernya, Jumat (9/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Proses penyelidikan masih dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan rekaman CCTV.
"Motifnya masih di dalami," lanjutnya.
Ia menjelaskan para tersangka tergabung dalam dalam Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan geng motor.
Teddy meminta ketiga tersangka yang masih buron untuk segera menyerahkan diri.
"Supaya tidak terjadi dampak yang tidak diinginkan. Saya minta kepada inisial TT, MJS dan MIR, agar segera menyerahkan diri ke Polrestabes Medan," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Masih Terkapar di Rumah Sakit, Doli Manurung Ngaku Tak Terlibat Penganiayaan Prada Defliadi
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alfiansyah)