Widi lalu mencoba menghubungi nomor Vina. Tetapi tidak ada jawaban.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara seorang pria dari nomor telepon Vina.
Pria yang mengaku anggota Polsek Talun itu mengabarkan kepada Widi dan Mega bahwa Vina dan Eky mengalami kecelakaan tunggal dan kini berada di RSUD Gunung Jati.
Widi dan Mega lalu mendatangi RSUD Gunung Jati. Mereka lalu bertemu Vina terbaring di UGD RSUD Gunung Jati. Keduanya tidak melihat Eky.
Widi dan Vina lalu dihampiri seorang perawat laki-laki. Perawat tersebut bertanya kepada Mega dan Widi hubungannya dengan Vina.
"Aku temannya nya aku bilang kayak gitu. Ya sini mbak dibantu temannya biar cepat. kondisinya tuh kayak gimana ya, syahadat. Jadi kayak sakaratul banget," ujar Widi.
"Nah pas aku syahadatin sama Mega, habis itu langsung enggak ada (Vina meninggal)," kata Widi.
Widi sempat melihat kondisi Vina saat itu mengeluarkan darah dari hidung.
Kini, Widi dan Mega mengaku belum pernah dimintai keterangan dari pihak kepolisian terkait kasus tersebut.
Pengakuan Sahabat Eky
Sementara itu, Sahabat Eky, Fransiskus Marbun melihat Iptu Rudiana sempat membenturkan kepalanya ke pintu ruang mayat RSUD Gunung Jati saat melihat jasad anaknya.
Fransiskus menuturkan Iptu Rudiana hanya terdiam saat itu. Ia juga tidak pernah ditanya oleh ayah Eky.
Meskipun, Eky mengenakan helm milik Fransiskus saat kejadian mengenaskan bersama kekasihnya Vina di Flyover Talun pada Sabtu 27 Agustus 2016.
"Dia diam, saya ingat dia ekspresinya di situ kalau dibilang sedih, mentokin kepala ke pintu kamar mayat," kata Fransiskus dikutip TribunJakarta dari Youtube Channel Uya Kuya TV, Senin (12/8/2024).
Fransiskus mengatakan helm dan sepatu yang digunakan Eky saat kejadian merupakan miliknya. Namun, Rudiana tidak pernah berbicara dengan Fransiskus hingga saat ini.