Diketahui, tokoh adat Desa Woloede yang membacakan teks Proklamasi bernama Yosef Mola.
Ia mengatakan, tujuan pihaknya mengubah teks Proklamasi untuk berjuang perbaikan jalan rusak.
"Kalau omong merdeka, sesungguhnya kami di sini belum merdeka. Jadi ini upaya kami supaya bisa merdeka," katanya, dikutip dari Kompas.com, Senin (19/8/2024).
Yosef Mola menjelaskan, jalan rusak di daerahnya berdampak ke berbagai sektor.
Termasuk perputaran roda ekonomi yang terganggu.
Yosef Mola mendesak pemerintah daerah maupun pusat untuk segera bertindak.
"Harga barang kebutuhan pokok mahal. Nilai jual komoditi pertanian juga sangat rendah karena jalan yang rusak," tutupnya.
Baca juga: Viral Video Mobil Tabrak 5 Siswa SD Peserta Gerak Jalan di Palopo, 1 Tewas, Ini Kronologinya
Sindiran seorang pelajar
Nyatanya, jalan rusak juga menganggu perayaan HUT RI ke-79 di Desa Woloede, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.
Hal ini dikeluhkan oleh seorang pelajar bernama Viona.
Ia merupakan siswi SMP Satap 2 Mauponggo yang bertugas sebagai mayoret marching band untuk memeriahkan hari kemerdekaan.
Viona mengeluh tidak bisa beratraksi karena jalan rusak di desanya.
Jalan tersebut sudah berlubang dan dipenuhi batu-batu yang bisa membahayakan.
Viona berharap pemerintah memperhatikan desanya.
"Sangat setengah mati tadi banyak batu semoga tahun depan jalan bisa baik kami harap pemerintah bisa perbaiki jalan ini bukan hanya bangun IKN, " tegas dia, dikutip dari TribunFlores.com.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Pelajar Woloede Nagekeo Lewati Jalan Rusak Meriahkan HUT ke 79 RI, Warga Singgung Teks Proklamasi
(Tribunnews.com/Endra)(Tribunflores.com/Gordy)