TRIBUNNEWS.COM, - Pelaksanaan upacara HUT ke-79 RI di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur pada 17 Agustus 2024, ternyata menyisikan persoalan tersendiri bagi pedagang kecil.
Sebelumnya, rencana pemesanan 2.500 porsi bakso untuk kegiatan hari Kemerdekaan RI di Nusantara dibatalkan menjelang acara, dan ternyata ada puluhan UMKM batal menjajahkan produknya di depan para tamu undangan.
Awalnya pelaku UMK dijanjikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI akan difasilitasi untuk berdagang saat upacara 17 Agustus di IKN, tetapi harapan tersebut pupus atau batal tak sesuai harapan.
"Acaranya (pelibatan UMKM di puncak HUT kemerdekaan di IKN, read) tidak jadi dilaksanakan, tapi kami ganti dan menyediakan opsi lain," kata Direktur Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Muhsin Palinrungi, dikutip dari TribunKaltim, Kamis (22/8/2024).
Baca juga: Lagi, 7 Investor Bakal Groundbreaking Proyek IKN di September 2024
Bagi pelaku UMKM yang sebelumnya diberikan ruang untuk mengenalkan produknya saat upacara kemerdekaan, kini dilibatkan dalam kegiatan Expo IKN 2024 yang sedang berlangsung di Stadion Panglima Sentik, Penajam Paser Utara (PPU).
"Jadi pelaku UMKM yang sebelumnya ingin dilibatkan dalam puncak HUT kemerdekaan, kini diikutkan di pameran Expo IKN yang saat ini sedang berlangsung," tambahnya.
Batalnya UMKM memperkenalkan produknya saat upacara kemerdekaan, diharapkan Muhsin, tak membuat pelaku usaha berkecil hati.
Otorita IKN menjanjikan bakal terus melibatkan dalam setiap kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan.
"Nanti ada kegiatan lain, dan kami akan melibatkan mereka," tegasnya.
Kegiatan yang dimaksud, di antaranya, saat perpindahan ribuan ASN ke IKN Nusantara sekira September mendatang.
OIKN akan menyediakan tempat atau konter bagi pelaku UMKM, di mana mayoritas adalah ekonomi kreatif (UMKM).
"Untuk yang dilibatkan saat ini, kami belum dapat merincikan jumlahnya. Nanti kami bakal sampaikan berapa jumlahnya," beber Muhsin.
Rencananya, pelaku UMKM yang bakal dilibatkan adalah sebesar 35 persen di bawah binaan OIKN dan sisanya pelaku ekonomi kreatif di luar wilayah IKN.
"Itu artinya terbuka bagi pelaku usaha yang lainnya, jadi tidak hanya sekedar dari binaan otorita," pungkasnya.