News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Mahasiswa Unibba Bandung Terancam Buta: Matanya Terkena Lemparan Batu Saat Demo di DPRD Jabar

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa dari mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Gugat Negara menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/8/2024). Unjuk rasa dalam rangka menolak revisi Undang-Undang Pilkada tersebut berujung ricuh setelah pagar DPRD berhasil dijebol massa. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Hal itu lantaran luka di bagian mata Andi cukup parah.

Andi pun sedang menjalani operasi, namun ia kemungkinan akan kehilangan satu bola matanya.

"Alhamdulillah untuk sekarang (Jumat) korban sedang menjalani operasi, tapi kemungkinan dia akan kehilangan satu bola matanya," kata Fauzi.

Andi pun masih menjalani perawatan intensi di RS Mata Cicendo. Ia masih membutuhkan biaya untuk operasi.

BEM Unibba pun melakukan penggalangan donasi untuk korban.

BEM Unpad Jadi Korban Tindakan Represif di Senayan

Kejadian lainnya, mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi korban tindakan represif aparat kepolisian daan berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (22/8/2024). 

Sebagian dari yang terluka kini sedang dalam perjalanan kembali ke Jatinangor, Sumedang. 

Baca juga: Mahasiswa Berdemo Tolak Revisi UU Pilkada, Gibran dan Selvi Ananda Bagikan Susu di Bandung

"Beberapa standby. Kemarin kena gas air mata. Tidak ada luka serius. Beberapa kawan-kawan Unpad sudah tarik mundur sejak sore," kata Ketua BEM Unpad, Fawwaz Ihza Mahenda, dihubungi dari Sumedang, Jumat petang, (23/8/2024). 

Dia menceritakan kronologi banyak mahasiswa Unpad jadi korban represifitas aparat di Senayan. 

"Kemarin kami berhasil masuk kedalam halaman DPR dengan damai dan tenang, kami menunggu di halaman DPR bersama mahasiswa lainnya,"

"Kami menunggu ada kepastian mengenai pembahasan paripurna yang mana kami dapat kabar akan dimulai jam 7 malam,"

"Kami kedatangan Masinton dan fraksi DPR RI di mana kami tidak percaya dengan PDIP dan meminta jaminan, karena apa, karena PDI-P telah melahirkan Presiden bengis," kata Fawwaz. 

Jaminan yang diminta mahasiswa adalah PDIP mundur semua dari parlemen apabila RUU Pilkada masih dibahas. Namun, dalam aksi itu, datang siaran pers bahwa akan mengikuti putusan MK. 

"Kami mahasiswa merayakan kemanangan dan menarik mundur massa dengan damai dan teratur. Begitu keluar dari lingkungan DPR, polisi menembaki meringkus dan melempari kami dengan gas air mata,"

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahasiswa dari Bandung Bergerak ke Jakarta, Bawa 3 Tuntutan

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini