Karena, saat ditemukan bayi tidak mengenakan pakaian dan tali pusar belum terpotong.
"Kemungkinan besar bukan dilahirkan di sana, ari-ari sudah bersih, tinggal tali pusar belum dipotong. Kata dokter bayi itu lahir satu jam sebelum ditemukan," jelas dia.
Selain itu, pada bagian tubuhnya masih terdapat darah yang sudah mengering serta satu buah handuk warna coklat berukuran satu meter.
Penumpang yang pertama kali menemukan bayi tersebut langsung melaporkan kepada petugas stasiun.
Kemudian Petugas Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) meneruskan laporan ke pihak kepolisian.
Meski ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan, bayi malang tersebut kini sudah dalam kondisi yang sehat.
Awalnya sempat akan dibawa ke puskesmas terdekat, tetapi karena merasa kasihan akhirnya petugas stasiun memutuskan untuk merawat bayi tersebut.
"Kemarin sempet mau kita bawa ke puskesmas, di situ petugas DJKA yang merasa kasian, dirawat sama dia,"ucap dia.
Saat proses penyelidikan, Zalukhu merasa sedikit kesulitan karena tempat tersebut minim kamera pengawas.
"Di sana minim Cctv, untuk saat ini kita kurang lebih udah meriksa enam orang saksi dan kita sedang dalam proses penyelidikan," pungkasnya.
Sebagian besar artikel telah terbit di TribunnewsBogor.com berjudul Tega Buang Bayi Hasil Hubungan Terlarang di Stasiun, Mamah Muda Umur 19 Tahun Ditangkap Polisi
(mg/Pradita Aprilia Eka Rahmawati)
Penulis adalah peserta magang Universitas Sebelas Maret (UNS).