News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Anggota Damkar di Tasikmalaya yang Jadi Korban Keracunan Massal, Dikira Masuk Angin

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

54 petugas gabungan pengamanan Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Bendungan Leuwikeris, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya.

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan petugas gabungan pengamanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) alami keracunan makanan.

Para korban alami keracunan setelah makan makanan yang diberikan usai apel pengamanan (gladi) di Bendungan Leuwikeris, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (28/8/2024).

Mereka yang keracunan berasal dari berbagai instansi, mulai dari pegawai proyek, Polisi, hingga Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar).

Salah satu anggota Damkar Kabupaten Tasikmalaya, Heri, mengatakan, sebelum alami keracunan, mereka diberi makan nasi kuning dengan telur, perkedel, tempe, dan sambel.

"Pagi-pagi habis gelar upacara jam 09.00 WIB bubar, kita dikasih nasi kuning, dalamnya ada telur, perkedel hingga tempe dan sambel," ujar Heri.

Satu jam berlalu, mereka yang menyantap makanan tersebut langsung alami gejala keracunan.

"Habis makan itu, jeda satu jam teman saya dari BPBD kirain masuk angin, lalu 10 menit kemudian dari BPBD lain tumbang lagi," ucap Heri.

Mengutip TribunJabar.id, Heri menceritakan, ia alami pusing dan perut mual.

"Kalau saya habis Dzuhur pusing, perut seperti mual sekali, dan agenda ini dilakukan dalam rangka Peresmian waduk Leuwikeris, ada pak Jokowi juga," ucapnya.

Beruntung, ia tidak pingsan saat alami keracunan.

"Ga pingsan, hanya pusing muter, dan yang menjadi korban semua kalangan dari BPBD, Damkar, polisi hingga TNI," lanjut Heri.

Baca juga: Detik-detik Petugas Pengamanan Kunjungan Jokowi Alami Keracunan Makanan, Diduga Akibat Nasi Kuning

Kini, kondisinya sudah berangsur membaik.

"Alhamdulillah sudah membaik," tutupnya.

Diwartakan sebelumnya, kepala Puskesmas Manonjaya, Mia Shofia mengatakan, jumlah korban keracunan mencapai 54 orang yang dirawat di tempatnya.

"Yang masuk ke Puskesmas ada 54 orang, yang dirujuk kurang lebih 7 orang, ke RS Jasa Kartini dan RSUD," kata Mia Shofia, Rabu (28/8/2024).

Kepada TribunJabar.id, Mia menyampaikan tak semua korban memiliki gejala yang sama.

"Gejalanya mual, muntah, terus mules, pusingnya agak berlebihan dari yang biasa," ungkap Mia.

Ia menambahkan, ada juga korban yang mempunyai penyakit bawaan.

"Ada yang punya penyakit bawaan, penderita hipertensi, ada yang asma juga, ada yang mules berasanya beda,"

"Satu oksigennya dibawah 90, hampir 83-85 jadi harus dirujuk ke Rumah Sakit," katanya.

Kondisi Terkini Para Korban

Terbaru ini, Mia Shofia mengungkapkan bahwa pasien yang alami keracunan massal sudah tak ada yang dirawat.

"Kalau semalam masih ada 1, tapi sampai pagi ini sudah tak ada yang dirawat," kata Mia Shofia ketika dikonfirmasi TribunJabar.id.

Sebelum korban diperbolehkan pulang, pihaknya melakukan pemantuan dari siang hingga malam.

"Yang jelas sekarang sudah tidak ada yang dirawat di Puskesmas Manonjaya," ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE Kondisi Petugas Pengamanan Jokowi di Tasik yang Keracunan Massal, Sudah Diperbolehkan Pulang

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Jaenal Abidin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini