"Tabungan tersebut dititipkan ke pihak sekolah sampai Bustomy lulus SD yang penggunaannya harus diketahui oleh Pj Bupati, Kadinsos, Kapolsek, Dandim dan Kepala Desa. Agar biaya kebutuhan sekolah Bustomy tidak diambil oleh bapaknya," ujar dia.
Arief juga menjelaskan, kondisi kedua orang tua Bustomy masih dalam keadaan sehat, rumahnya juga permanen, sehingga tidak ada alasan untuk tetap menyuruh anaknya menjadi pemulung.
Bahkan sejak tinggal di Bangkalan pada 2021 akhir, kepala sudah memberikan bantuan BLT termasuk warga juga sering memberikan bantuan.
"Makanya kami minta untuk tidak lagi mulung karena tidak pada tempatnya anak kecil itu bekerja memulung, mereka harus sekolah. Nanti akan diawasi terus itu. Sebenarnya anak ini tidak mulung, kantongnya kosong," ucap dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Presiden Atensi Siswa SD di Bangkalan Jadi Pemulung Pj Bupati Beri Peringatan untuk Orang Tua
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunMadura.com/Ahmad Faisol, Kompas.com/Ghinan Salman)