Uwak korban, Marzuki mengatakan AA semasa hidupnya sehari-hari berjualan balon dan membantu merawat uwaknya yang sedang sakit stroke satu bulan terakhir.
"Uwaknya yang sakit itu juga ikut merasa sedih, karena almarhumah kan ikut merawat baru-baru ini," katanya.
Winarti (39), ibu korban mengatakan dirinya mengetahui kabar meninggalnya sang anak dari keponakannya.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, tadi keponakan saya Petik mampir ke rumah mengatakan bahwa Ayu ditemukan sudah meninggal di kuburan Cina," ungkap Winarti sedih.
Winarti kemudian langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Dapat kabar itu saya langsung ke kuburan cina pak. Melihat sudah rame polisi dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palembang," katanya.
Winarti juga tidak menyangka anaknya ditemukan sudah meninggal dunia.
"Tadi siang sekitar pukul 12.00, sempat bertemu pak. Saat saya pulang usai bekerja, namun saat itu kami tidak sempat berbicara dan anak saya pun pergi tidak pamit," ungkapnya.
Baca juga: 4 Terduga Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Palembang Masih di Bawah Umur, Korban Sempat Dirudapaksa
Minta Pelaku Dihukum Setimpal
Keluarga bersyukur pelaku pembunuhan AA sudah diringkus pihak kepolisian.
Keluarga sudah mendapat kabar dari pihak kepolisian soal kepastian pelaku yang sudah ditangkap.
"Kami bersyukur ketika mendengar kabar jika para pelaku yang berjumlah empat orang ditangkap oleh aparat kepolisian," kata uwak korban, Marzuki (55), Rabu (4/9/2024).
Marzuki meminta pelaku diminta dihukum setimpal atas perbuatan mereka telah menghabisi nyawa keponakannya Ayu Andriani.
"Saya minta pelaku dihukum setimpal," kata dia.
Ia juga tak menyangka kalau pelaku ada yang masih di bawah umur, namun berapa pun umur pelaku, ia meminta keadilan atas kasus pembunuhan ini.