TRIBUNNEWS.COM - Usai membunuh dan merudapaksa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) berinisial AA (13), 4 remaja di Palembang, Sumatra Selatan justru merasa bangga.
Tak ada penyesalan dari empat pelaku yakni IS (16), MZ (13), NS (12), dan AS (12) setelah menghilangkan nyawa AA.
Mereka malah menceritakan perbuatan keji tersebut kepada teman-temannya.
"Cerita tersebut menjadi awal kami mendapatkan keterangan dari saksi sehingga dapat mengungkap peran para pelaku," kata Kapolresta Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono, Rabu (4/9/2024), dilansir Kompas.com.
Bahkan, satu dari empat pelaku yakni IS sempat mendatangi rumah korban dan ikut yasinan.
"Benar usai peristiwa pembunuhan tersebut, tanpa dosa pelaku ini IS datang ikut yasinan di malam pertama," ungkap Harryo, melansir TribunSumsel.com.
Kasus ini terungkap setelah AA ditemukan terbujur kaku di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talang Kerikil, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, Minggu (19/9/2024).
Sebelum tewas, AA sempat datang untuk menonton kesenian tradisional kuda lumping di kawasan Jalan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Minggu siang.
Saat berada di sana, ia bertemu IS yang selama ini menyimpan rasa suka kepada AA.
Diketahui, IS dan AA telah mengenal selama dua pekan setelah dikenalkan oleh teman korban berinisial M.
Perkenalan itu pun berlanjut hingga keduanya saling membalas pesan di media sosial Facebook.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Siswi SMP di Kuburan Cina Palembang: Korban Dibekap dan Dirudapaksa Bergilir
Saat bertemu, IS lantas mengajak korban jalan-jalan di sekitar Krematorium yang berada di kawasan Kuburan Cina, lokasi ini menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pertama.
Keduanya berjalan dan diikuti oleh tiga teman IS yakni MZ, MS, dan AS.
Saat berada di TPU Talang Kerikil, IS yang menyimpan rasa suka ternyata membujuk AA untuk melakukan hubungan badan.
Namun, AA menolak ajakan tersebut. Dari sinilah petaka itu datang.
IS langsung membekap korban. Perbuatan itu juga diikuti oleh tiga pelaku lainnya.
AA akhirnya tak dapat bernapas. Gadis itu meninggal di lokasi pertama tanpa diketahui oleh empat orang pelaku.
"Mereka mengira korban pingsan, dalam keadaan meninggal korban diperkosa oleh IS diikuti oleh tiga pelaku lainnya," terang Harryo.
Tubuh AA lantas dibopong oleh empat pelaku menuju kuburan yang berjarak sekira 30 menit dengan berjalan kaki.
Di Kuburan Cina ini, korban AA kembali dirudapaksa oleh keempat pelaku secara bergantian.
"Korban sengaja dipindah tempatkan agar tidak diketahui oleh orang lain."
"Dari tempat kremasi ke TPK penemuan mayat, berjarak sekira 30 menit, di sana korban lagi-lagi dirudapaksa," urainya.
Dari hasil penyelidikan, ditemukan sejumlah video dewasa di ponsel IS. Ini menjadi pemicu IS tega melakukan aksi kejinya terhadap AA.
"Di handphone IS yang kami sita ada dokumentasi video-video porno. Itu sebagai bentuk tersangka mengeksplorasi nafsu," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Polisi Temukan Video Dewasa di Handphone Milik IS Satu dari Empat Pelaku Pembunuhan AA, Ini Motifnya
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan, Kompas.com/Aji YK Putra)