"Ini hasil kesempatan pihak orang tua, karena mempertimbangkan keselamatan jiwa ketiga pelaku ini," lanjutnya.
Kini, ketiga tersangka yang masih SMP telah dibawa ke panti rehabilitasi dan dalam pengawasan Dinas Sosial.
“Tentunya atas permohonan dari keluarga para tersangka, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi para tersangka tersebut."
"Ini juga hasil koordinasi dengan Bapas untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak walaupun mereka tersangka,” ungkapnya.
Baca juga: 6 Fakta Siswi SMP di Palembang Dibunuh dan Dirudapaksa 4 Remaja: Pelaku Utama Punya Kelainan
IS Ikut Yasinan
Dirkrimum Umum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidodo, mengatakan para tersangka berasal dari sekolah yang berbeda, tapi rumah mereka berdekatan.
Pelaku IS bahkan sempat mengikuti yasinan di rumah duka agar tak dicurigai terlibat pembunuhan.
Ketiga tersangka lain yang masih SMP juga mendatangi lokasi penemuan jasad dengan wajah tak bersalah.
"Jadi ini beberapa tindakan dari 3 pelaku MZ, NZ dan AS, untuk mengaburkan, mereka datang bahwa sehingga ada anggapan jika mereka bukan pelakunya," ucapnya.
Selang beberapa jam kemudian, ketiga pelaku kabur.
"Dari informasi petugas di lokasi kejadian ketika petugas datang 3 pelaku ini langsung kabur meninggalkan lokasi," bebernya.
Sosok IS
IS yang berstatus tersangka utama mengenal korban, AA melalui media sosial 2 minggu lalu.
Keduanya kemudian bertemu di pagelaran kuda lumping di kawasan Pipa Reja, Kemuning, Palembang.
Baca juga: Tangisan Menyayat Hati Udin, Orang Tua Siswi SMP Dibunuh di Palembang: Jangan Tinggalin Ayah Nak
Di sana IS mengutarakan cintanya, tapi ditolak korban.
IS kemudian mengajak tiga siswa SMP merudapaksa korban secara bergiliran.