Kegiatan tidak hanya melibatkan fisik namun juga segi spiritual.
"Kami melakukan pembinaan fisik, mental, keagamaan, keterampilan, kedisiplinan. Anak-anak salat, mengaji, olahraga," kata dia, dikutip dari TribunSumsel.com.
Dian melanjutkan penjelasannya, dirinya tidak melihat raut penyesalan di wajah para pelaku.
Ketiganya tampak biasa saja sebagaimana kondisi anak-anak lainnya.
Baca juga: Tangisan Menyayat Hati Udin, Orang Tua Siswi SMP Dibunuh di Palembang: Jangan Tinggalin Ayah Nak
"Sepertinya tidak. Biasa saja," tegas Dian.
Kasi Rehabilitasi PSRABH Darwin Mokodongan menambahkan, pihaknya juga akan melakukan terapi komunitas.
Terapi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan kepada para pelaku.
Sedangkan sebelum melakukan berbagai kegiatan, ketiganya akan menjalani assessment terlebih dahulu.
Pihak PSRABH juga tidak membatasi kunjungan orang tua para pelaku.
"Untuk para orangtua, untuk awal-awal ini belum diperkenankan berkunjung."
"Setelah assessment, bisa berkunjung dengan tetap mematuhi ketentuan yang ada di panti," tutup Darwin.
1 Pelaku, 3 Lainnya Direhabilitasi
Polrestabes Palembang sebelumnya sudah menetapkan 4 orang pelaku.
Mereka adalah IS (16) sebagai pelaku utama atau otak dari kasus ini dan teman-temannya, MZ (13), MS (12) dan AS (12).
Polisi sudah menahan IS, sedangkan nasib tiga tersangka lainnya tidak ditahan.