TRIBUNNEWS.COM, MUSI RAWAS - Seorang wanita hamil tewas setelah diinjak kawanan gajah liar di Desa Tri Anggun Jaya Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Korban diketahui bernama Karsini (34), warga Desa Talang Jaya Indah Kecamatan Betung, Kabupaten Musi Banyuasin.
Peristiwa bermula saat korban bersama suaminya, Rasun sedang bekerja di kebun karet milik Barno, Minggu (8/9/2024) sekira pukul 06.00 WIB.
Memang korban bersama suaminya sudah 6 tahun lamanya tinggal di Talang Jaya Indah Kecamatan Betung, Kabupaten Musi Banyuasin.
Ketika Karsini bersama suaminya sedang menyadap getah karet, tiba-tiba datang segerombolan gajah liar yang jumlahnya sekira 15 ekor.
Kawanan gajah liar tersebut langsung mengejar korban dan suaminya.
Saat itu suami korban langsung lari menghindari kawanan gajah tersebut.
Baca juga: Kawanan Gajah Liar Obrak-abrik Kebun Milik Warga Desa Tuwie Priya Aceh Jaya
Sang suami pun sempat mengingatkan korban untuk lari.
Tetapi karena korban sedang hamil, larinya lambat.
"Korban Karsini meninggal dunia akibat serangan gerombolan gajah tersebut, karena terinjak. Sedangkan suaminya berhasil menyelamatkan diri," kata Kapolsek Muara Lakitan AKP M A Karim dilansir dari sripoku.com, Selasa (10/9/2024).
Baca juga: Gajah Liar Mengamuk dan Serang Warga Aceh Tengah, Seorang Meninggal, Dua Lainnya Luka-luka
Karsini mengalami luka di bagian perut dan pinggang korban, hingga kandungan korban bergeser ke sebelah kiri.
Mendapat informasi tersebut, polisi dari Polsek Muara Lakitan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
"Korban dikebumikan di Pilip 5 Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin," ujar Kapolsek.
BKSDA Sebut Lokasi Merupakan Wilayah Gajah Liar
Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel pun menurunkan tim untuk mengecek lokasi kejadian, sekaligus mencegah konflik antara gajah dan manusia.
Selain mengecek lokasi kejadian pihaknya pun mengumpulkan semua pihak terkait termasuk pihak perusahaan dari PT Musi Hutan Persada (MHP) untuk mencegah dan menanggulangi mitigasi konflik selanjutnya.
Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sumsel, Yusmono, wilayah Sp 5 HTI Desa Tri Anggun Jaya Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas, sebenarnya adalah wilayah kawanan gajah liar.
"Sebenarnya daerah itu, dari dulu terpetakan dan masyarakat juga sudah tahu kalau itu adalah daerah gajah," kata Yusmono saat dikonfirmasi Sripoku.com, Selasa (10/09/2024) siang.
Untuk itu, lanjut Yusmono, pihaknya mengimbau masyarakat di Desa Tri Anggun Jaya Kecamatan Muara Lakitan, agar berhati-hati dan berwaspada saat beraktivitas.
"Kami sudah sering memberikan sosialisasi, termasuk juga pihak PT MHP. Tapi kemudian, kalau sudah terjadi insiden seperti kemarin, itu di luar kendali kita semua," katanya.
Lari Bila Bertemu Gajah Riau
Dikatakannya, konflik satwa dengan manusia tersebut sebenarnya sudah teridentifikasi.
Karena memang, wilayah tersebut merupakan tempat atau wilayah gajah.
"Jadi kemarin, sebagai langkah selanjutnya pasca kejadian, kami mengundang beberapa pihak terkait seperti perusahaan, untuk membicarakan langkah selanjutnya seperti apa," ucap Yusmono.
Berdasarkan informasi warga di Desa Tri Anggun Jaya sambung Yusmono, kawanan gajah tersebut juga pernah masuk ke pemukiman warga.
"Tapi tidak sering. Maka, kembali diimbau kepada masyarakat berhati-hati, karena duluan gajah di lokasi itu, sebelum ada pemukiman sudah ada gajah," imbuhnya.
Ditambahkan Yusmono, lantaran keberadaannya yang lebih dahulu gajah, ketimbang masyarakat.
Maka masyarakat dipaksa harus bisa berdampingan dengan kawanan gajah tersebut.
"Kalau ketemu gajah, harusnya lari jangan menyepelekan. Walaupun gajah itu hewan jinak, tapi mereka waspada, kalau merasa terancam, maka gajah itu langsung mengejar, makanya jangan dekat-dekat. Sering kejadiannya seperti itu," tegasnya.
(Sripoku.com/ Eko Mustiawan/ Eko Hepronis)