Udin besar harapan AA ketika dewasa kelak menjadi 'orang'.
"Anaknya itu rajin. Anaknya ceria, murah senyum, tertawa. Sekolah rajin, kalau ndak ada ongkos, dia jalan kaki ke sekolah," tegasnya.
Baca juga: Heboh 4 Bocah Bunuh-Rudapaksa Siswi SMP di Palembang, Kriminolog: Otak Bisa Rusak karena Pronografi
Ingin Pelaku Dihukum Seadil-adilnya
Udin juga mengaku tidak kenal dengan keempat pelaku.
Diketahui selama ini, AA tidak pernah mengajak teman main ke rumah.
"Saya nggak kenal bener (para pelaku). Di mana rumahnya tidak tahu," kata dia.
Terakhir, Udin meminta ketiga pelaku lainnya untuk ditahan dan dihukum seadil-adilnya.
Meskipun di sisi lain, ia sebagai manusia siap memaafkan para pelaku.
"Seandainya dia minta maaf. Tuhan aja memaafkan semua umatnya. Nggak mungkin tidak memaafkan orang itu, sedangkan dia mengaku salah. Ya kita maafkan namanya juga manusia. Tapi, hukum kita teruskan seadil-adilnya," tandas Udin.
Informasi tambahan, Polrestabes Palembang sudah menetapkan 4 orang pelaku dalam kasus tewasnya AA.
Mereka adalah IS (16) sebagai pelaku utama atau otak dari kasus ini dan teman-temannya, MZ (13), MS (12) dan AS (12).
Polisi sudah menahan IS, sedangkan nasib tiga tersangka lainnya tidak ditahan.
IS dijerat pasal perlindungan anak, dan pembunuhan berencana pasal 76 C junto pasal 80 ayat 3, pasal 76 D Junto Pasal 81, Pasal 76 E Junto Pasal 82.
Pelaku utama ini terancam hukuman 15 tahun penjara atau denda senilai Rp3 miliar.
(Tribunnews.com/Endra)