Posisi duduknya juga ia ubah beberapa kali, sebelum melanjutkan perbincangan dengan TribunPadang.com, untuk kembali mendapat kenyamanan.
Ia masih belum menerima kenyataan sahabat, kakak, bahkan sosok yang ia anggap sebagai orang tuanya itu meninggal dalam kondisi serupa ini.
Ia sempat panik mendengar kabar Anya hilang, bahkan pingsan di lokasi pencarian Anya hari pertama.
Pelindung dan teman berkeluh kesah Yoeka sudah tiada, ia meninggal dengan misterius di tangan orang yang masih dalam pencarian pihak kepolisian.
Baca juga: Update Penemuan Jasad Gadis Penjual Gorengan: Baju Ditemukan Anjing Pelacak, ada Bekas Luka di Wajah
Kematiannya tidak meninggalkan sedikitpun tanda-tanda pada Yoeka, Nia tidak pernah bercerita tentang masalah apapun yang berhubungan dengan kejadian ini.
"Setahu saya Anya tidak pernah punya masalah dengan orang lain, Anya tidak pernah bercerita soal itu," ujar Yoeka mengingat semua percakapannya selama ini dengan Anya.
Yoeka berharap pelaku yang telah menghilangkan nyawa Anya bisa segera diusut tuntas polisi dan diberi hukuman setimpal atas perbuatannya.
Kehilangan Anya adalah kenyataan yang tidak pernah terbayangkan Yoeka, kepergiannya yang sangat tragis menyisakan pilu, hatinya begitu teriris.
Yoeka tidak tahu apakah akan ada pengganti Anya di hidupnya, sekarang hanya doa yang bisa ia sampaikan pada sahabatnya itu.
Masih dalam kondisi berlinang air mata Yoeka menatap langit-langit tempat ia berdiri, kosong. Tapi hidup harus berlanjut, ada dan tiada Anya, Yoeka harus kembali menata masa depannya.
Penulis: Panji Rahmat
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Cerita Yoeka Aulia Mengenang Momen Terakhir Bersama Nia, Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman