Diketahui, NKS berasal dari keluarga kurang mampu sehingga berjualan gorengan untuk membantu perekonomian keluarga.
Gorengan tersebut diambil dari orang lain dan NKS menjualnya setiap sore.
Teman korban, Arsy, menceritakan sejak SMA NKS tak malu berjualan di sekolah.
NKS memiliki cita-cita masuk perguruan tinggi, namun terkendala biaya.
“Terakhir kami sempat bincang-bincang tentang kuliah, dia (NKS) sangat semangat. Ia sudah memiliki tujuan perguruan tinggi sendiri."
"Tapi sebelum tujuannya tercapai NKS, sudah tiada,” ungkapnya.
Baca juga: Sosok Gadis Penjual Gorengan yang Ditemukan Tewas di Padang Pariaman, Dilaporkan Hilang saat Bekerja
Hal senada diucapkan guru NKS sewaktu SMP yang datang ke pemakaman.
Menurut guru tersebut, NKS sosok pekerja keras dan selalu membantu keluarga.
“Setelah NKS tamat, sosok sepertinya cukup susah untuk ditemukan pada siswa di sekolah yang sama,” kenang guru korban.
Korban merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Walinagari Guguak Kayutanam, Ahmad Yuni Kamil, menyatakan korban dikenal sebagai sosok yang penurut dan sudah bekerja sejak SMP.
"Dari SMP dia (almarhumah) sudah dagang gorengan, sampai tamat SMA tahun ini. NKS juga merupakan tulang punggung keluarga, sebab beliau ini memang dikenal rajin, itu setahu kami," ucapnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Padang dengan judul "Lakukan Pengejaran, Polisi Kantongi Identitas Pelaku Kasus Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Faisal Mohay)(Tribun Padang/Panji Rahmat)