News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi di Lampung Nyambi Jadi Tukang Gali Kubur, Pernah Lelang Jam Kesayangan untuk Bantuan Covid-19

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GALI KUBUR - Kasubsi PDIDM Humas Polres Pesawaran Aiptu Turono saat sedang membantu penggalian kubur seorang warga Pesawaran yang meninggal dunia beberapa waktu lalu dan ilustrasi covid-19

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Polri kini tak malu nyambi, termasuk jadi tukang gali kubur.

Selama 9 tahun terakhir, Aiptu Turono anggota Polres Pesawaran Polda Lampung nyambi jadi tukang gali kubur.

Aiptu Turono bahkan rela melelang jam kesayangannya sebesar jutaan rupiah untuk didonasikan ke ACT saat pandemi Covid-19 lalu.

Menurut pandangannya, bantuan tersebut dilakukan semata niat ikhlas untuk menggapai pahala.

 

Sosok Aiptu Turono 9 Tahun Jadi Tukang Gali Kubur

Aiptu Turono polisi yang berdinas di Polres Pesawaran Polda Lampung telah sembilan tahun nyambi menggali kubur.

Aiptu Turono yang menjabat sebagai Kasubsi PDIDM Humas Polres Pesawaran itu sudah ribuan kali mengayun cangkul menggali liang lahat untuk masyarakat yang meninggal dunia.

Aksi terbaru Aiptu Turono saat turun langsung membantu proses penggalian kubur di Desa Wiyono, Gedong Tataan.

Saat turun ke liang lahat, seragam dinas kepolisian masih menempel di badannya.

“Apa yang saya lakukan itu semata niat saya menolong masyarakat,”

“Saya hanya ingin membantu mereka yang membutuhkan, ini menjadi pengingat untuk saya akan kematian, karena tempat itu menjadi peristrirahatan terakhir kita” kata dia saat diwawancarai Tribun Lampung, Jumat (13/9/2023).

 

Sering Ikut Kegiatan Sosial

Selain itu, Turono juga kerap terlibat terjun dalam aksi penyelamatan serta bantuan di daerah yang terdampak bencana.

Turono pernah ikut dalam tim relawan di luar Lampung seperti saat letusan Gunung Semeru dan gempa bumi di Cianjur.

Bahkan, dalam penerjunannya di medan bencana dia mengaku merogoh biaya sendiri untuk berangkat.

“Saya senang dengan ikut kegiatan sosial seperti ini,” paparnya.

Baca juga: Sosok Bripka Joko Buat Kagum Kapolri, Polisi Nyambi Gali Kubur Selama 25 Tahun, Dapat Penghargaan

Aksi sosial itu tak hanya bencana saja, Turono mengungkapkan dirinya beberapa kali terlibat dalam aksi sosial di beberapa kabupaten di Lampung.

Seperti bedah rumah lansia sebatang kara di Lampung Tengah, pembuatan sumur bor pondok pesantren di Tanggamus.

 

Pernah Lelang Jam Kesayangn untuk didonasikan saat pandemi Covid-19

Dirinya juga membantu dengan memberikan donasi kepada warga yang membutuhkan biaya untuk pengobatan seperti bayi dengan terdiagnosa Short Bowel Syndrome, bokong warga tertancam akar sengon yang infeksi, warga yang mengalami kecelakaan kerja serta bayi dengan kondisi tidak normal.

Bantuan tersebut diberikan dengan ikhlas dengan niat untuk menolong warga yang membutuhkan

Selain berdinas di kepolisian, Konten Kreator kuliner ini rela melelang jam kesayangannya sebesar jutaan rupiah untuk didonasikan ke ACT saat pandemi Covid-19 lalu.

Aiptu Turono juga pernah diundang acara hitam putih yang dipandu oleh Deddy Corbuzier.

Turono menyebut, kala itu dia mendampingi salah satu warga yang terdampak bencana selat sunda beberapa tahun lalu.

Dengan berbagai aksi sosial yang telah dilakukannya itu, Turono meminta doa untuk tetap istiqomah.

“Saya minta doanya untuk tetap istiqomah di jalan yang benar,” pungkas Turono.

 

Bripka Joko Hadi Aprianto, Ditawari Sekolah Perwira Malah Minta Kuburan

Tak hanya Aiptu Turono, sosok Bripka Joko Hadi Aprianto juga menjadi polisi tukang gali kubur.

Bripka Joko Hadi Aprianto bahkan secara khusus menyita perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo gegara pelayanannya.

Sosok Bripka Joko Hadi Aprianto baru mendapat perhatian Kapolri setelah 23 tahun nyambi sebagai tukang gali kubur.

Meski sudah dikenal oleh Kapolri, Bripka Joko Hadi Aprianto tak minta kenaikan pangkat atau jabatan.

Hanya satu permintaan Bripka Joko Hadi Aprianto, yakni tanah wakaf kuburan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu Bripka Joko Hadi Aprianto di Polsek Samarinda Hulu, polisi yang juga seorang penggali kubur untuk masyarakat.  (Istimewa)

Permintaan Bripka Joko Hadi Aprianto itu disampaikan ke Kapolri saat ditawari sekolah perwira.

Sosok Joko Hadi Aprianto sendiri merupakan polisi bertugas di Samarinda, Kalimantan Timur.

Niat mulianya menjadi tukang gali kubur mendapat apresiasi besar dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Ini terekam dalam Instagram pribadi Kapolri RI, @listyosigitprabowo, Selasa (11/9/2024).

Kedatangan Listyo Sigit ke Samarinda ini untuk memberikan apresiasi kepada Bripka Joko di lingkungan masyarakat.

Pekerjaan sampingan Bripka Joko yang sangat mulia sebagai tukang gali kubur itu sudah dilakukannya selama 23 tahun terakhir.

(Kiri) Pertemuan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dengan Bripka Joko Hadi Aprianto dan (Kanan) Bripka Joko saat gali kubur. (Kolase Tribunnews.com)

"Saya berkesempatan mengunjungi Polsek Samarinda Ulu yang berada di Kota Samarinda. Pada kesempatan tersebut, saya juga bertatap muka dengan salah satu personel Polsek berprestasi yaitu Bripka Joko Hadi Aprianto,"

"Saya mengapresiasi Bripka Joko karena telah melayani masyarakat melebihi panggilan tugas dengan membantu penggalian kubur bagi warga Kel. Karang Anyar, Kec. Sungai Kunjang, Kota Samarinda yang meninggal. Hal tersebut sudah dilakukannya selama kurang lebih 23 tahun," tulis Listyo Sigit dalam unggahannya seperti dikutip dari Tribun Sumsel.

"Semoga hal ini menjadi motivasi bagi seluruh personel Polri agar senantiasa memberikan pengabdian terbaik, Polisi bukan hanya sekedar profesi tapi juga jalan untuk mengabdi. Salam Presisi," tambahnya. (tribun network/thf/TribunLampung.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini