"Proses evakuasi berlangsung kurang lebih 4 jam korban baru bisa diangkat sampai ke atas dalam keadaan meninggal dunia," terangnya, Minggu (15/9//2024).
Kapolsek Kintamani mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama melaksanakan evakuasi, sehingga korban dapat ditemukan sekitar pukul 20.00 Wita.
"Korban dikirim ke RSU Bangli guna pemeriksaan medis. Kegiatan dapat berjalan dengan aman dan lancar," ucapnya.
Gunakan Drone Thermal
Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem menggunakan drone thermal untuk mencari keberadaan korban.
"Sampai di atas kami menggunakan drone thermal untuk memastikan posisi target," terang koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, Sabtu.
Drone berhasil mendeteksi posisi korban yang terlihat di bawah jurang.
Tim SAR gabungan kemudian melaksanakan evakuasi menggunakan teknik lowering dengan menurunkan satu orang rescuer.
"Rescuer pertama kita turunkan sudah sampai ketemu target, kemudian kami turunkan lagi 1 rescuer lainnya untuk membantu packing ke tandu," imbuhnya.
Penarikan korban sampai ke atas selesai dilakukan pada pukul 19.05 Wita.
Selanjutnya dibawa turun dibantu unsur SAR yang berada di lokasi.
Perjalanan turun memerlukan waktu berkisar dua jam lamanya.
Setibanya di bawah, yakni Pos Pemandu Banjar Madya, Desa Trunyan selanjutnya jenazah Desak Made Putri Suasti Astiti dibawa dengan ambulance Bhuana Bali Rescue menuju Rumah Sakit Bangli.
Sosok Desak Putri di Mata Keluarga
Sebelum meninggal akibat terjatuh ke jurang di Gunung Abang, Desak Putri ternyata sempat tak diizinkan orang tuanya untuk mendaki hari itu.
Perbekel Kukuh I Made Sugianto mengakui jika pihak keluarga merasa terpukul atas meninggalnya Desak Made Putri Suasti Astiti.
Sebab Desak merupakan gadis yang sangat rajin dan disayang oleh keluarga.