"Korban sempat berteriak, setelah dipastikan mati, kemudian tersangka meninggalkan korban, kebetulan korban tinggal sendiri dan seorang janda," jelas Erick.
Sebelum meninggalkan rumah korban, SL sempat merekayasa aksi pembunuhannya itu seakan-akan korban meninggal karena bunuh diri.
SL membuat jeratan di leher korban yang kemudian diikatkan ke ventilasi.
"Awalnya, kami mendapat laporan terkait adanya orang gantung diri, karena tersangka memang merupakan purnawiraan anggota Polri hingga pintar menutupi jejak dan dibuat seakan-akan kejadian tersebut gantung diri," ungkap Erick.
Baca juga: Motif Ibu di Banjarnegara Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Makam Korban Dibongkar
Setelah penyelidikan lebih lanjut, dugaan bunuh diri itu pun terbantahkan dan terbukti bahwa korban meninggal karena aksi pembunuhan.
Hasil pemeriksaan autopsi pun ditemukan luka memar di belakang kepala akibat benda tumpul yang mengindikasikan adanya aksi pembunuhan.
"Ditemukan adanya jejak di leher korban, tidak ditemukan patah tulang rawan, ditemukan patah tulang dada kanan ke 5 dan korban meninggal dunia karena kekurangan suplai oksigen," terang Erick.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul KRONOLOGI Bu Guru di Banjarnegara Tewas di Tangan Sopir Pribadi: Dipicu Penjualan Mobil Diam-dia
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Tribun Bayumas/Permata Putra Sejati)