S, tante dari IS, berharap agar IS segera pulang dan menyerahkan diri kepada polisi.
"Jika memang terbukti bersalah, biarlah hukum yang berbicara. Daripada dihakimi oleh massa," ungkapnya.
S menambahkan, ia bersedia menemani ke kantor polisi jika IS merasa takut menyerahkan diri sendirian.
"Kembalilah, Indra. Pulang ke rumah. Jika takut menyerahkan diri sendiri, biar tante yang menemani," kata S.
Selain itu, S khawatir situasi bisa semakin memanas dan memicu amarah masyarakat, jika IS terus bersembunyi,
Upaya pencarian juga dilakukan oleh Pemerintah Nagari Guguak, 2×11 Enam Lingkung, Padang Pariaman.
Pemerintah Nagari Guguak meminta masyarakat untuk mengaktifkan poskamling guna membantu pencarian tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan.
Masih mengutip TribunPadang.com, Wali Nagari Guguak, Ahmad Yuni Kamil, mengatakan pihaknya sudah meminta pemuda dan pemudi untuk mengaktifkan poskamling dan menjaga di setiap simpang-simpang.
Langkah tersebut, sebagai upaya kolaborasi antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam mengejar pelaku, serta menjaga keamanan lingkungan.
"Soalnya situasi tersangka yang masih belum tertangkap, menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat. Makanya perlu adanya peran masyarakat untuk mengamankan kampungnya masing-masing," katanya, Rabu (18/9/2024).
Sebagaimana diketahui, Nia Kurnia Sari (18) diduga dibunuh oleh IS warga Korong Pasa Surau, Juha Guguak, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.
Kasus ini, mulai mencuat saat warga menemukan jasad Nia terkubur tanpa busana di lereng bukit yang tak jauh dari rumahnya pada Minggu (8/9/2024).
Kondisi kaki dan tangannya terlipat dengan posisi tubuh miring ke sebelah kanan.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Kota Padang untuk dilakukan autopsi.
Baca juga: Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Residivis, Pakar Pertanyakan Kinerja Kemenkumham-Bhabinkamtibmas