Warga kemudian dipanggil untuk membantu menyisir keberadaan IS saat itu.
Warga juga melaporkan kondisi tersebut ke kepolisian yang tengah berjaga di sekitar lokasi penangkapan.
"Kita kemudian panggil warga, terus kita datang ke rumah ini, ternyata betul memang ada dia (tersangka)," kata Buyung.
IS ketahuan bersembunyi di loteng rumah kosong tersebut, hingga video penangkapannya viral di media sosial.
Puluhan warga dan anggota Polres Padang Pariaman terlihat memaksa IS untuk turun dari loteng.
Sementara suasana di luar rumah sudah ramai didatangi warga.
IS yang hanya mengenakan kolor berwarna hijau pun ditarik paksa oleh beberapa orang, lantaran dirinya yang tak mau turun.
Kadung kesal, warga melampiaskan amarahnya kepada IS.
IS Mengakui Perbuatannya
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menuturkan IS telah mengakui membunuh Nia Kurnia Sari.
Selain membunuh, Faisol juga menyebut IS turut melakukan rudapaksa terhadap Nia.
"Pemeriksaan yang kami lakukan terhadap tersangka sudah mengakui bahwa tersangka melakukan pembunuhan dengan disertai pemerkosaan," katanya.
Dia mengatakan bahwa IS sudah memiliki niatan merudapaksa dan membunuh Nia sebanyak tiga kali.
Namun, sambungnya, aksinya baru dapat dilakukan pada 6 September 2024 atau tepat ketika Nia dilaporkan menghilang.