Bahkan, meski sudah dibawa berobat, rasa sakit korban tak juga reda.
"Hari Kamis dihukum guru, dia mengeluh kakinya sakit. Hari Jumat, dia demam panas tinggi, baru hari Sabtu dia gak sekolah lagi karena kesakitan," ucap Yuliana menirukan ucapan anaknya, Jumat.
Ia mengatakan, kondisi paha korban memar dan membengkak, urat syaraf pada pahanya membiru.
Akibat korban tak kunjung sembuh, pada Selasa, 24 September, Yuliana datang ke sekolah dan meminta izin secara langsung supaya anaknya diizinkan libur karena sakit.
Keesokan harinya, Rabu, 25 September, kondisi korban makin parah dan dibawa ke klinik lagi.
Setibanya di klinik, rupanya tim medis sudah tidak mampu menangani korban sehingga korban dirujuk ke RS Sembiring Delitua.
Pada Kamis, 26 September sekitar pukul 06.30 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.
"Rabu anak saya nge-drop, saya bawa ke klinik lagi. Rupanya klinik merujuk ke RS Sembiring, Delitua. Hari Kamis pagi, setengah 7 kurang, anak saya sudah tidak ada lagi, meninggal dunia," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Ibu Siswa SMP yang Meninggal Dihukum Guru Squat Jump Tempuh Jalur Hukum.
(Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Medan.com/Dedy Kurniawan/Fredy Santoso)