Bahkan, meski RRS sudah dibawa berobat, sakit yang dialaminya tak kunjung mereda.
"Hari Kamis dihukum guru, dia mengeluh kakinya sakit. Hari Jumat dia demam tinggi, baru hari Sabtu dia gak masuk sekolah lagi karena kesakitan."
"Saya bawa dia berobat, tapi tidak sembuh juga, dia terus mengeluh kesakitan, 'mak sakit kurasa kakiku ini mak'," kata Yuliana menirukan ucapan anaknya," Jumat (27/9/2024).
Yuliana menjelaskan paha korban mengalami memar dan bengkak. Urat syaraf pahanya pun membiru.
Lantas pada Selasa (24/9/2024), Yuliana datang ke sekolah anaknya untuk meminta izin secara langsung agar RRS diizinkan libur karena sakit.
Rabu (25/9/2024), kondisi korban semakin parah dan akhirnya kembali dibawa ke klinik.
Setibanya di klinik, tim medis sudah tidak mampu menangani korban, sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Sembiring Delitua.
Kemudian pada Kamis (26/9/2024) sekira pukul 06.30, korban dinyatakan meninggal dunia.
"Rabu anak saya ngedrop, saya bawa ke klinik lagi. Rupanya klinik merujuk ke RS Sembiring, Delitua."
"Hari Kamis pagi setengah 7 kurang anak saya sudah tidak ada lagi, meninggal dunia," urainya.
Sementara itu, Yuliana telah melaporkan kasus yang menimpa anaknya kepada Polresta Deli Serdang.
Baca juga: Detik-detik Siswa SMP Tewas usai Dihukum Squat Jump 100 kali, Makam Korban akan Dibongkar
Makam Korban Akan Dibongkar
Untuk mengungkap penyebab kematian korban, pihak kepolisian akan membongkar makan RRS.
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dan penyidikan.
"Hari ini dijadwalkan pemeriksaan saksi-saksi dan besok (Selasa, 1 Oktober 2024) direncanakan akan dilaksanakan ekhumasi," ujarnya, Senin (30/9/2024).