Setelah jenazah korban ditemukan, pihak kepolisian sempat menghubungi MJ menanyakan keberadaan IS.
Namun, saat itu, MJ mengaku tak mengetahui keberadaan keponakannya.
"Saat jenazah (korban) ditemukan, Tim Opsnal Reskrim menelepon MJ, menanyakan keberadaan IS, tapi MJ mengaku tidak tahu," terang Faisol.
Di hari yang sama, berselang sekira 30 menit dari panggilan telepon itu, lanjut Faisol, MJ langsung mencari IS yang saat itu masih di tempat kerja.
Sampai di lokasi kerja IS, saksi melihat MJ berbicara dengan IS.
Dari keterangan MJ, ia meminta IS untuk kabur, karena Tim Opsnal Satreskrim sedang mengejarnya.
Lalu, sekira pukul 16.45 WIB, saksi di tempat kerja IS melihat tersangka IS membawa tas ke arah jalan setapak yang ada di depan rumah mertua saksi.
10 menit kemudian, Tim Opsnal Satreskrim datang ke tempat kerjanya, namun IS sudah tidak ada di lokasi.
"Karena tidak ditemukan, anggota langsung bergeser ke lokasi lain tempat diduga IS berada di saat itu," urai Faisol.
Keesokan harinya, MJ kembali mendatangi tempat IS bekerja untuk menemui saksi.
MJ meminta agar saksi tersebut tidak menyebutkan kedatangannya kepada polisi.
Baca juga: Tersangka Baru dalam Kasus Gadis Penjual Gorengan, Sempat Minta IS Kabur
Akibat perbuatan MJ ini, IS berhasil lari dari kejaran polisi sebelum akhirnya tertangkap setelah 10 hari melarikan diri.
Kronologi Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan
Kejadian tragis yang menimpa Nia bermula saat ia menjajakan gorengan pada Jumat (6/9/2024) mulai pukul 16.00 WIB di sekitar Nagari Guguak, 2x11 Enam Lingkung, Padang Pariaman.
Sekira pukul 17.00 WIB, ada empat pemuda sedang duduk di warung melihat Nia dari kejauhan.