News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Video Syur Pak Guru di Gorontalo

Klarifikasi Siswi Korban Video Syur dengan Guru Gorontalo, Saya Benar-benar Hancur, Dipastikan Hoaks

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar klarifikasi siswi korban video syur dengan guru di Gorontalo. Dipastikan hoaks tidak dibuat oleh korban.

TRIBUNNEWS.COM - Video syur guru dan siswi di Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, hingga hari ini masih menjadi bahan perbincangan.

Terbaru, warganet kembali dihebohkan dengan kemunculan akun yang mengatasnamakan siswi dalam video syur tersebut.

Akun Facebook itu mengunggah tulisan klarifikasi panjang terkait awal mula kedekatan sang siswi dengan guru berinisial DH.

Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman, memastikan tulisan tersebut adalah hoaks.

Diketahui sudah tidak memegang handphone dan aktif di media sosial sejak Rabu (25/9/2024) lalu.

Untuk sementara, handphone milik korban disita pihak kepolisian sebagai barang bukti.

"Korban saat ini tidak pegang HP," katanya, dikutip dari TribunGorontalo.com, Rabu (1/10/2024).

Yana melanjutkan, keluarga turut membenarkan klarifikasi yang beredar bukanlah tulisan dari korban.

"Korban tidak pernah klarifikasi di Facebook," tandasnya.

Isi klarifikasi yang viral

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, klarifikasi yang mengatasnamakan korban awalnya beredar di media sosial Facebook.

Klarifikasi pertama muncul pada Sabtu, 28 September 2024 pukul 15.49.

Tidak hanya satu akun, tapi terdapat beberapa akun yang mengunggah tulisan yang mencatut nama korban.

Terdapat kalimat yang menggambarkan kondisi korban yang kini benar-benar hancur.

Hingga Rabu, tulisan klarifikasi sudah dibagijan hingga 16 ribu kali.

Berikut isinya: 

Baca juga: INFOGRAFIS Fakta-fakta Hubungan Terlarang Guru dan Siswa di Gorontalo, Dikelabui Sejak 2022

TOLONG BAGIKAN POSTINGAN SAYA INI 

Karena banyaknya pertanyaan dari orang-orang. Saya akan coba ceritakan bagaimana bisa terjadi semuanya. Jujur saya sangat sangat sedih, kecewa, tidak tahu harus bagaimana di posisi tersebut.

Semua berawal saat saya masuk di (sebut sekolah). Saya seorang yatim piatu seperti yang saya sampaikan video video yang beredar dengan seorang tiktoker saat wawancara saya. 

Dari awal masuk sekolah saya sudah meyakinkan diri saya untuk berusaha keras mengejar ilmu dan prestasi karena memang untuk hidup sudah tidak ada dari orangtua. Saya sangat ingin untuk mencapai sarjana dengan beasiswa yang saya dapat.
Pada satu hari, saya mulai mendapatkan pelecehan verbal. 

Dengan ucapan ucapan tidak pantas dari Guru (DH). Saat itu saya tidak terlalu menanggapi dengan serius. Namun lama kelamaan mulai menyentuh seperti pundak, merangkul, dan lainnya. 

Awal saya yang memang belum paham tentang kasih sayang yang sesungguhnya menganggap itu seperti seorang ayah kepada anak juga terkadang memberikan untuk kehidupan. 

Tapi semua itu ternyata penilaian saya salah saat saya mulai dipeluk, disentuh bagian vital dan lain. Saat itu saya bingung, saya ingin bercerita kepada siapa. Orangtua tidak ada, bercerita kepada teman pun takut dipandang hina. 

Untuk melapor saya takut karena untuk masuk sekolah saja saya berjuang sendiri dengan susah payah. 

Dipikiran saya saat itu jika saya lapor saya yang tidak dipercayai oleh guru lain dan siapapun karena saya tidak memiliki bukti apapun lalu saya di keluarkan dari sekolah (Seperti yang mempunyai uang dan kuasa yang menang). 

Jika saya dikeluarkan saya tidak mempunyai harapan dan cita cita pupus. Walau saya benar sakit hati, kecewa, marah bercampur menjadi satu.

Lama kelamaan saya mulai di setubuhi. Awal awal saya sangat menolak. Tapi dengan ancaman dia mengeluarkan dari sekolah saya pun mengikuti.

Mengapa saya tidak memiliki pacar. Karena saya takut untuk berpacaran, saya kasihan terhadap laki laki yang menjadi pacar saya jika dia tahu tentang saya. Saya sadar diri bahwa saya benar benar sendirian, serba kurang dan ditambah pelecehan terhadap saya.

Baca juga: Polisi Buru Penyebar Video Syur Guru dan Siswi di Gorontalo, Dinas PPA: Ini Musibah Bukan Tontonan

Saya sangat bersyukur walau saya malu untuk video yang beredar. Saya tidak akan melarang atau menyuruh untuk berhenti menyebarkan karena itu adalah keinginan dan niat kalian masing masing ditanggung sendiri dengan Allah. 

Karena saya sudah sangat sangat bersyukur kepada Allah tidak menjadi budak seks lagi walau saya mungkin dikucilkan dari orang orang yang tidak tahu benar keadaan saya dan menjadi diri saya. Jika pandangan kalian tentang saya di video itu salah saya sangat memohon maaf. 

Dan saya mohon jangan kalian nilai hanya dengan 5 menit kalian menilai saya menikmati atau sebagainya. Karena banyak hari sampai bertahun yang saya lewati dengan sengsara. Untuk dosa jariyah saya sudah siap untuk menanggung karena hanya Allah yang tahu bagaimana keadaan saya saat itu. 

Mohon maaf jika banyak chat pertanyaan yang tidak saya jawab karena jujur saya sedang benar benar hancur. 

Terimakasih semua untuk semangat yang kalian berikan sehingga saya tetap hidup dan tersenyum walau berat. 

Untuk yang bertanya Akun Palsu atau Asli terserah kalian saya tidak akan melarang karena penilaian dari masing2 diri kalian.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Hati-hati Informasi Palsu Medsos, Korban Kasus Video Syur di Gorontalo Tidak Pernah Klarifikasi

(Tribunnews.com/Endra)(Tribungorontalo.com/Arianto Panambang)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini