Meski demikian, postingan tersebut mendapat sorotan dari seorang pejabat di Gorontalo, Haris S Tome.
Penjabat Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo itu meminta kepada khalayak agar bersimpati dengan unggahan di akun PPT.
Terlepas dari palsu atau tidaknya tulisan di akun PPT tersebut, Haris meminta publik untuk menaruh simpati pada korban.
"Semoga postingan ini akan membangkitkan rasa empati kita semua untuk anak yang berprestasi ini.
Bukan soal fake dan bukan tapi soal kisah yang disampaikan itu mestinya jadi fokus utamanya," kata Haris S Tome.
Hingga artikel ini tayang, belum ada klarifikasi dari pihak kepolisian atau pihak korban terkait keaslian akun Facebook yang mengatasnamakan korban yakni PPT.
Hal yang pasti adalah saat ini korban atau siswi pemeran video asusila itu sudah tidak lagi memegang handphone.
Korban Tidak Pegang Ponsel
Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman mengatakan, korban disebut sudah tak memegang handphone terhitung sudah sejak per Rabu (25/9/2024).
Itu dilakukan demi keperluan penyelidikan.
"Korban saat ini tidak pegang HP," ucap Yana, Minggu (29/9/2024) seperti dikutip dari Tribun Gorontalo.
Yana menegaskan informasi yang beredar di Facebook itu hoax dan sudah diketahui oleh pihak keluarga korban dan pendamping DPPPA Kabupaten Gorontalo.
"Bu Kadis, korban tidak pernah klarifikasi d facebok bu, karena dia sejak hari senin tidak pegang hp karena diamankan Polres untuk barang bukti," ujar Yana meneruskan laporan keluarga korban dan pendamping DPPPA Kabupaten Gorontalo.
Oleh karena itu, unggahan klarifikasi facebook mengatasnamakan korban di media sosial yang beredar dapat dipastikan sebagai informasi palsu. (TribunGorontalo/Arianto Panambang)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Hati-hati Informasi Palsu Medsos, Korban Kasus Video Syur di Gorontalo Tidak Pernah Klarifikasi, https://