TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal keracunan massal yang korbannya adalah jemaah selawatan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Atas kasus keracunan massal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kediri pun lakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah toko.
Toko yang berlokasi di kawasan Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, terutama di Desa Krecek jadi sasaran.
Tak sendiri, sidak dilakukan bersama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kediri, Polisi, dan pihak terkait lainnya.
Lebih dari 10 toko yang disidak dan diambil sampel jajanan yang kemudian diuji di laboratorium.
Mengutip TribunJatim.com, beberapa sisa makanan yang diduga jadi penyebab keracunan juga akan diuji.
Ahmad Khotip selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri menuturkan, pihaknya tak hanya berfokus terhadap toko-toko yang berada di lokasi kejadian saja.
Pasar tradisional juga jadi sasaran berikutnya.
"Kami menargetkan minimal 10 toko untuk dicek apakah ada makanan atau minuman kedaluwarsa, serta pengambilan sampel untuk uji laboratorium," kata dr Khotib.
Selain itu, untuk mencegah keracunan kembali terjadi, ia meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli jajanan, terutama memperhatikan tanggal kedaluwarsa dan kondisi produk," tambahnya.
Khotib menambahkan, pihaknya juga bakal memperluas pengawasan, tak hanya di satu kecamatan saja.
Baca juga: Kapolres Kediri Bongkar Siasat Licik Gudang Makanan Ringan, Diduga Sebabkan Keracunan Massal
"Kami akan memperluas pengawasan kami, tidak hanya di Kecamatan Badas, tetapi juga di kecamatan lainnya," jelas dr Khotib.
Pengawas Farmasi Makanan dan Ahli Muda dari BPOM Kediri juga berhadap kasus keracunan ini bisa menyadarkan masyarakat terhadap keamanan pangan.