"Penyelaman dilakukan saat kondisi laut sedang buruk karena adanya pergerakan arus bawah air yang kencang, sehingga diduga korban terseret arus," ujarnya, Jumat (4/10/2024), dilansir Kompas.com.
Tim SAR gabungan sempat melakukan pencarian selama lima hari, namun tak membuahkan hasil.
Sehingga mereka menghentikan pencarian.
"Kami juga mengarahkan warga untuk membantu pencarian, tetapi setelah lima hari, korban tidak ditemukan."
"Kami berkoordinasi dengan pihak Basarnas dan operasi pencarian dinyatakan ditutup," jelasnya.
Sebelum kejadian, korban dan rekannya berlayar menggunakan KM Phinisi Tiare milik korban dan KM Seemore serta KM Neiomi dengan tujuan Kepulauan Banda.
Mereka kemudian singgah di Pulau Reong untuk menyelam hingga terjadi insiden tersebut.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)