Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatra Utara diterjang banjir akibat meluapnya Sungai Padang, Bahilang, Sibarau, dan Sei Kelembah.
Seorang korban dilaporkan hanyut dalam peristiwa itu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan saat ini tim SAR Gabungan dan BPBD masih melakukan proses pencarian di Sungai Bahilang.
"Satu korban dilaporkan hanyut dan masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan SAR dan BPBD di Sungai Bahilang. Selain itu, diperkirakan 2.921 unit rumah terdampak dengan tinggi muka air (TMA) mencapai satu meter," kata Abdul Muhari salam Siaran Pers BNPB, Minggu (13/10/2024).
Baca juga: Topan Shanshan Kian Mengancam Jepang, Potensi Tanah Longsor dan Banjir Ratusan Km dari Pusat Badai
Ia mengatakan curah hujan yang sangat tinggi di kawasan hulu pada Rabu (9/10/2024) pukul 02.00 WIB lalu telah menyebabkan banjir di lima kecamatan.
Berdasarkan data yang diperoleh BNPB, banjir telah berdampak pada 3.227 kepala keluarga atau 10.586 jiwa di lima kecamatan.
Kecamatan yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Rambutan, yang terdiri dari Kelurahan Sri Padang, Tanjung Marulak, Karya Jaya, dan Tanjung Marulak Hilir.
Selain itu, Kecamatan Tebing Tinggi Kota mencakup Kelurahan Tebing Tinggi Lama, Badak Bejuang, Bandar Utama, Mandailing, Pasar Baru, dan Pasar Gambir.
Kemudian Kecamatan Bajenis ternasuk Kelurahan Brohol, Bandar Sakti, Bulian, Teluk Karang, dan Pinang Mancung.
Di Kecamatan Padang Hulu, juga terdapat Kelurahan Pabatu dan Bandar Sono.
Sedangkan di Kecamatan Padang Hilir meliputi Kelurahan Tambangan Hulu.
Namun, saat ini banjir mulai menunjukkan tanda-tanda surut.
Baca juga: Banjir Bandang Hantam Chiang Mai Thailand, 2 Gajah Tewas Terseret Arus dan Ribuan Hewan Dievakuasi
"Hingga kini, debit air di Sungai Padang dan Sungai Bahilang telah mulai menurun, namun BPBD dan instansi terkait terus memantau perkembangan situasi di lapangan," kata Abdul Muhari.