TRIBUNNEWS.COM - Puluhan rumah warga di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, rusak setelah diterjang angin puting beliung, Rabu (23/10/2024) sekitar pukul 19.30 WIB.
Tak hanya rumah yang rusak, pohon-pohon besar pun tumbang hingga menimpa kendaraan warga.
Bahkan, tiang listrik milik PLN pun ikut roboh diterjang angin puting beliung.
Akibatnya, pasokan listrik PLN pun terputus hampir sembilan jam.
Mengutip TribunSumsel.com, ada tiga buah kendaraan yang tertimpa dan terjebak di depan Hutan Kota Muara Enim, tepatnya di Jl MT Haryono, Kecamatan Muara enim.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Agus (48) penjaga Hutan Kota Muara Enim.
"Semalam ada tiga mobil yang tertimpa, tapi dua berhasil di evakuasi dan tinggal satu lagi yang terjebak,"
"Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka hanya kerugian material saja," ujarnya.
Aliran listrik PLN sendiri padam dari pukul 20.00 WIB hingga 05.00 WIB.
Sementara itu, salah satu pedagang kuliner, Lestari (43) mengaku bahwa selama ia berjualan di dekat hutan kota, lapaknya sudah beberapa kali terkena angin puting beliung.
Baca juga: Sukabumi Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah Rusak hingga Atap Beterbangan
Namun, kali ini adalah yang terparah.
"Saya yang rusak tertimpa pohon adalah tenda dan perlengkapan untuk berjualan. Padahal tenda ini aku buat yang benar-benar kuat dan berkualitas," akunya.
Bangunan Sekolah Rusak
Angin puting beliung juga merusak bangunan sekolah TK Negeri 1 Muara Enim.
Atap sekolah tersebut rusak saat dihantam angin puting beliung.
Meski tak ada korban jiwa, namun proses belajar mengajar siswa pada Kamis (24/10/2024) menjadi terganggu.
TribunSumsel.com, mewartakan, Plh Kepala Sekolah TK Negeri 1 Muara Enim, Devi Anita menuturkan, ia dan staf sekolah mengetahui musibah ini pada pagi harinya.
Saat tiba di sekolah, atap bangunan sudah rusak di beberapa bagian.
Bahkan, ada atap yang hilang dan menyebabkan air hujan masuk dan membasahi perlengkapan sekolah serta buku-buku perpustakaan.
"Tadi pagi ruangan perpustakaan, ruang guru dan satu lokal belajar basah dan kita langsung bersihkan,"
"Tapi kalau hujan lagi tentu akan basah lagi selama belum diperbaiki," ujarnya.
Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim pun akan meninjau ke sekolah yang kondisinya sudah rusak.
"Nanti saya akan tinjau langsung ke sekolah untuk melihat kerusakan tersebut," ujar Rusdi Hairullah, Ketua Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim.
Sukabumi Diterjang Puting Beliung
Puluhan rumah di Desa Cipeutey, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diterjang angin puting beliung.
Puting beliung yang merusak puluhan rumah tersebut terjadi kemarin, Rabu (2/10/2024) sore, sekira pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Pusaran Awan Gelap Picu Angin Puting Beliung Bikin Resah, Begini Penjelasan BMKG Stasiun Bandung
Kepala Desa Cipeuteuy, Purnama Wijaya menuturkan, ada sekitar 30 rumah yang rusak diterjang angin puting beliung.
Bahkan, atap-atap rumah sampai beterbangan saat angin kencang melanda.
Ia juga menuturkan, salah satu penyebab rumah warganya rusak yakni pohon yang tumbang akibat angin puting beliung.
"Lokasi bencana itu di Dusun Cisarua, di RT 04/05, RT 05/06, RT 06/06 dan RT 07/06. Hujan dengan intensitas tinggi dan angin puting beliung itu mengakibatkan 20 rumah rusak ringan, 10 rumah rusak sedang, rumah mengalami rusak di bagian atap," kata Purnama kepada TribunJabar.id.
Dari data sementara yang didapat Purnama, ada sekira 10 kepala keluarga (KK) atau 34 jiwa yang terdampak dalam bencana angin puting beliung ini.
Beruntung, tak ada korban jiwa dari penghuni rumah tersebut.
Ia menambahkan, warganya yang terdampak saat ini mengungsi di rumah saudaranya.
"Tidak ada korban, baik luka maupun MD (meninggal dunia), untuk sementara mereka mengungsi di rumah saudaranya," ujarnya.
Ia menceritakan, warga saat hujan lebat dan angin kencang terjadi sedang berada di dalam rumah.
"Kondisi terkini alhamdulillah aman,"
"Saat kejadian warga posisi tetap di dalam rumah karena hujan dan angin kencang di luar, sementara atap banyak yang rusak," kata Purnama.
Sementara itu, Manajer Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna menuturkan bahwa pemilik rumah yang kediamannya rusak membutuhkan bantuan perlengkapan yang mendesak.
Terpal hingga sembako dibutuhkan oleh para korban angin puting beliung.
"Kebutuhan mendesak itu terpal 40 unit, bantuan paket darurat sembako sebanyak 30 paket, tenda gulung 60 unit, peralatan dapur 30 paket, material bangunan berupa kayu, kaso, asbes/genteng, paku, triplek, dan lain-lain," ujar Daeng, dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Momen Memperingati HUT ke-79 RI di Pangandaran Buyar Diterpa Angin Puting Beliung
Ia menuturkan, total ada 110 jiwa yang terdampak dalam bencana angin puting beliung ini.
"Itu terjadi di Dusun Cisarua Desa Cipeuteuy, yang terdampak itu 30 rumah, 10 rusak ringan dan 20 rumah rusak berat, fasilitas umum itu masjid dua unit rusak, total jiwa dari 30 KK itu 110 jiwa, alhamdulillah tidak ada korban luka atau meninggal," kata Daeng.
Sementara itu, ada 34 orang warga yang sementara mengungsi di rumah saudara terdekat.
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Subang, Puluhan Rumah Terdampak hingga Rusak Berat
"34 jiwa mengungsi sementara ke rumah saudara terdekat, sekarang kita juga masih berupaya menangani pohon yang tumbang," ucap Daeng.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Bangunan Sekolah Ikut Dihantam Angin Puting Beliung di Muara Enim, Proses Belajar Mengajar Terganggu dan di TribunJabar.id dengan judul Korban Angin Puting Beliung di Sukabumi Terpaksa Mengungsi, Butuh Terpal dan Sembako
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSumsel.com, Ardani Zuhri)(TribunJabar.id, M Rizal Jalaludin)