News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TK hingga SMP di Desa Bugalima Adonara NTT Diliburkan Pasca Konflik Tanah yang Tewaskan 2 Korban

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga lembaga pendidikan di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, NTT diliburkan pasca terjadi konflik sengketa tapal batas antar Desa Bugalima dan Desa Ilepati. Sejumlah Aparat TNI-POLRI disiagakan untuk menjaga eamanan di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur pasca konflik atau perang antardesa Ilepati dan Bugalima di Kecamatan Adonara Bara, Selasa (22/10/2024).

TRIBUNNEWAS.COM, LARANTUKA - Tiga lembaga pendidikan di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, NTT diliburkan pasca terjadi konflik sengketa tapal batas antar Desa Bugalima dan Desa Ilepati.

Tiga sekolah yang diliburkan adalah TK/Paud, SD Inpres Bogalima dan SMP Satap Negeri Bugalima.

Tiga sekolah itu diliburkan sejak hari pertama konflik pada Senin (21/10/2024) lalu.

"Tiga lembaga pendidikan dari tingkat TK/Paud, SD Inpres Bogalima dan SMP Satap Negeri Bugalima ini diliburkan sejak hari kejadian hingga hari ini," kata Kepala Desa Bugalima, Yohanes Polikarpus Baka Tukan, Rabu (23/10/2024).

Baca juga: Update Konflik Tapal Batas di Adonara NTT Tewaskan 2 Orang, Belasan Diamankan, Warga Mengungsi

Pemerintah Desa setempat sudah melakukan komunikasi dengan Pemkab Flores Timur terkait keamanan di Desa Bugalima apabila para siswa diizinkan untuk masuk sekolah.

"Kita sudah bangun komunikasi dengan Pemkab dan pihak keamanan menjamin situasi keamanan di Desa Bugalima, termasuk apabila anak-anak masuk sekolah," jelasnya.

Saat ini para siswa berada bersama orang tua mereka masih mengungsi di rumah penduduk di Desa Wureh.

Berdasarkan hasil rapat bersama pengawas sakolah SD dan SMP di Desa Bugalima, disepakati apabila anak-anak masuk sekolah dalam beberapa hari   akan diberikan trauma healing sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).

Pasalnya anak-anak itu masih merasa takut dan cemas pasca konflik tersebut.

Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Inpres Bogalima, Klemens Helan tidak berani mengumpulkan anak didik ke sekolah karena mental anak-anak masih takut dan cemas.

"Sampai dengan hari ini kami belum punya keputusan untuk kegiatan pembelajaran dimulai," jelasnya.

Baca juga: Polisi Tetapkan 14 Warga dan 2 Kades Jadi Tersangka Konflik di Adonara Flores

Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Flores Timur atau lembaga mana pun untuk bisa memberikan trauma healing untuk anak-anak di Desa Bugalima.

Belasan Warga & 2 Kades Tersangka

Informasi terkini, polisi menetapkan dua kepala desa (Kades) jadi tersangka dalam konflik tapal batas tanah ini.

Mereka adalah Kades Kimakamak, Dominikus Ola Sanga dan Kades Ilepati, Mikhael Sedu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini