TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah perbudakan sekaligus rudapaksa di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral. Korban sampai hamil dan melahirkan anak.
Seorang perempuan berinisial I (17) di Sumba, NTT disebut dijadikan budak, dianiaya dan dirudapaksa sejak kelas 2 SD hingga usia 17 tahun.
Saat hamil pun, korban berulang kali dirudapaksa dan disiksa jika tidak menuruti kemauan majikannya. Saat kondisi menyusui, korban juga tetap dirudapaksa sang majikan.
Kasus tersebut kabarnya telah dilaporkan ke Polres Waingapu, Sumba Timur, NTT.
Namun hingga kini, kasus tersebut masih mandek dan pelaku juga belum dipanggil.
Kabar kasus tersebut dibagikan akun Instagram ntt talk pada Jum'at (25/10/2024).
"Ini kasus I Seorang anak perempuan usia 17 tahun diperbudak, disiksa dan dirudapaksa oleh tuannya sejak I kelas 2 SD," tulis akun tersebut dikutip TribunBengkulu.com, Sabtu (26/10/2024).
"I dirudapaksa sampai hamil dan melahirkan anak. Bahkan saat I sedang menyusui masih diperkosa oleh tuannya."
Baca juga: Misteri Pembunuhan Santriwati di Kendal, Ditemukan Tak Pakai Celana, Ternyata Bukan Korban Rudapaksa
"Untung dan malang apakah merupakan opsi pilihan anak yang terlahir dalam rahim ibu yang stratanya Sosialnya Hamba?"
"Apakah dengan status hamba mereka didunia ini maka mereka harus mengikuti semua perintah tuannya termasuk diperkosa sekaligus?"
Tidak hanya itu, akun tersebut juga membagikan kesaksian pendamping kasus tersebut yang disebut bernama Michel Theddy.
"Hari ini saya mendampingi seorang anak dari strata hamba yang di duga diperkosa sejak kelas 2 SD oleh tuannya," tulisnya.
Pengakuan Korban: Dirudapaksa Berkali-kali Bahkan saat Hamil dan Menyusui
Menurut kesaksiannya, gadis tersebut menceritakan dengan lirih penderitaannya selama ini.