Agenda sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Andoolo yakni pemeriksaan saksi-saksi.
Ibu korban berinisial FN yang juga istri Aipda WH dihadirkan sebagai saksi.
FN mengaku menjadi orang pertama yang mengetahui luka lebam pada paha anaknya.
Saat ditanya penyebab luka di paha, korban menyatakan dipukul guru Supriyani karena belum selesai menulis.
Baca juga: Anak Supriyani yang Masih Kecil Pun Langsung Terdiam Dengar Jaksa Perintahkan Ibunya Ditahan
Kasus pemukulan disaksikan teman sekelas korban sehingga FN mendatangi rumah temannya.
"Dia sebutkanlah beberapa nama. Saya datang ke rumah salah satu teman anak saya, untuk memastikan kebenaran," ujarnya, Rabu (30/10/2024), dikutip dari TribunnewsSultra.com.
Teman korban membenarkan adanya kasus pemukulan menggunakan ganggang sapu.
Menurut FN, luka di paha anaknya menjadi melepuh karena gesekan celana.
Korban sempat tidak diperbolehkan sekolah selama seminggu lantaran kondisi lukanya semakin parah.
"Kamis itu lukanya merah kehitaman garis ada lecet pada bagian paha kirinya. Jumat lecet itu semakin lebar yang bagian kanan itu ada melepuh," bebernya.
Setelah mendapat pemukulan, korban jadi enggan berangkat sekolah meski dibujuk orang tua.
Baca juga: Jerit Hati Guru Supriyani Dipaksa Bayar Uang Damai: Kenapa Harus Membayar, Saya Kan Tidak Bersalah
"Setelah itu pak, memang minat ke sekolahnya berkurang, biasanya setiap bangun pagi 'Ayo ibu sudah jam 6, buatkan aku sarapan' tapi itu saya bangunkan, ada saja alasannya ke sekolah," terangnya.
Majelis Hakim kemudian memberi kesempatan kepada Supriyani untuk menanggapi pernyataan FN.
Supriyani membantah seluruh pernyataan FN dan mengaku tak memukul korban.
“Semua keterangannya tidak benar yang mulia,” ucap Supriyani.
Sebagian artikel telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Camat Baito Sampai 2 Kali Minta Maaf ke Bupati Konawe Selatan, Soal Guru Supriyani, Mobil 'Ditembak'
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunnewsSultra.com/Desi Triana/Laode Ari)