"Saat evakuasi batu menghalangi pintu sehingga suster tidak dapat tertolong,"ungkapnya.
Ia mengatakan kejadian ini terjadi begitu saja tanpa ada tanda peringatan.
"Kami tidak sangka akan terjadi karena beberapa hari inikan intensitas erupsi menurun sehingga kamipun pikir aman-aman saja, tau-taunya tadi malam dia meletus,"ceritanya.
Evakuasi Mencekam, Banyak Teriakan, Hujan Abu-Batu dan Kobaran Api
Suster Marieta menyaksikan peristiwa tersebut berlangsung begitu mencekam.
Saat evakuasi, anak asrama dan para suster hanya membawa pakaian seadanya, sebagian barang lain ditinggalkan.
Sepanjang perjalanan, hujan abu maupun batu serta pijaran api berjatuhan begitu banyak menghantam rumah, pepohonan hingga sepanjang jalan.
Sebagian anak-anak bahkan terkena batu namun untungnya kondisi mereka baik-baik saja.
Baca juga: Gunung Lewotobi
Api pun terlihat berkobar di mana-mana, teriakan histeris hingga pekikan menggelegar beriringan dengan bunyi letusan dan hujan abu yang menjamur.
Para suster dan asrama dievakuasi menggunakan mobil yang dibawa dari Kewapante.
Dikarenakan kejadiannya berlangsung secara tiba-tiba, kebutuhan akan makan minum dan lainnya ditanggung oleh para suster SSpS.
"Semua kita tanggung dari sini, sejauh ini memang belum ada yang membantu, kita berusaha selamatkan anak-anak hingga menunggu orang tua mereka jemput,"tuturnya.
Ia pun berharap ada pihak lain yang membantu bencana kemanusiaan yang tak diduga ini.