"Tanpa disuruh pindah, dari awal saya memang mau pindah karena sudah ada tanahku sendiri," tutupnya, melansir Tribun Timur.
Kedua rumah panggung tersebut dipindahkan secara gotong royong bersama warga setempat dan bersama ratusan pendukung paslon nomor 3.
Rumah tersebut dipindah ke tanah pribadinya masing-masing yang lokasinya hanya berjarak sekitar 100 meter.
Pasalnya kedua pemilik rumah yang dipindahkan lantaran beda pandangan politik adalah satu rumpun keluarga.
Rumah tersebut milik Fatima yang selama ini dihuni bersama suaminya dan satu anaknya.
Rumah kedua adalah milik Masdar yang dihuni bersama istri dan enam anaknya.
Kedua rumah tersebut dipindahkan ke lokasinya sendiri yang jaraknya tak jauh dari lokasi sebelumnya.
Lokasi rumah tersebut tepatnya di Dusun Lojie, Desa Bojo, Kecamatan Malusettasi, Kabupaten Barru, Sulsel.
Baca juga: Sinergi Tumbuh Bersama, Andil Rumah BUMN Dampingi UMKM Solo Raya
Masdar mengakui sudah puluhan tahun menempati rumah tersebut.
Di tanah tersebut ia tinggal sejak masih atas kepemilikan keluarganya.
"Pada awalnya tanah ini milik Hj Laming dan Hj Indo Upe, dan beliau adalah sepupu saya," ungkapnya.
"Tapi di kemudian hari tanah ini dijual. Pemilik tanah tidak mempersoalkan saya menempatinya karena dari awal saya sudah tinggal di sini," kata Masdar.
"Tapi belakangan ini orang yang dipercaya untuk mengawasi tanah ini, Santi, meminta kami untuk pindah lantaran kami beda dukungan," ungkapnya.
Menurutnya, awalnya Santi memintanya untuk mencabut spanduk paslon nomor 3 yang terpasang di dinding.