TRIBUNNEWS.COM - Sosok Pramono sedang menjadi perbincangan setelah kabar dirinya terlilit pajak Rp 670 juta, viral lewat media sosial.
Dikutip dari TribunSolo.com, Pramono merupakan bos susu asal Boyolali, Jawa Tengah.
Ia merupakan pendiri Usaha Dagang (UD) Pramono yang menaungi sekitar 1.300 peternak sapi.
UD Pramono sendiri terletak di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah.
Kini pria berumur 67 tahun itu tengah berjuang agar UD Pramono tetap bisa menjalankan usahanya.
Duduk perkara
Pramono dalam kesempatannya menceritakan duduk perkara permasalahan pajak yang membelitnya.
Semua bermula saat dirinya mendirikan UD Pramono pada 2015 silam.
Semenjak itu, Pramono rutin membayar pajak sebesar Rp 10 juta, mulai tahun 2015, 2016, dan 2017.
Pada tahun 2018, pria lulusan SD itu meminta kantor pajak untuk menurunkan besaran pajak menjadi Rp 5 juta.
Namun, permintaan tersebut tidak ada kelanjutan.
Pramono mulai tidak membayar pajak pada tahun 2019 dan 2020 karena tidak mendapatkan pemanggilan dari kantor pajak.
"Saya menunggu dari panggilan HP. 2019 sama 2020 saya tidak ke kantor pajak karena tidak dapat panggilan dari HP," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Pramono melanjutkan, dirinya baru mendapatkan panggilan pembayaran pajak pada 2021.
Baca juga: Kementan: RI Tak Berencana Impor Susu, Tapi Gaet Investor Kembangkan Industri Sapi Perah Nasional
Ada keanehan terkait hal tersebut.