Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Edi (55) merasa kecewa dan terpaksa urung menemui rekan kerja yang sudah 27 tahun bersama, lantaran dampak dari keterlambatan perjalanan kereta cepat Whoosh pada Sabtu (9/11/2024).
Bagaimana tidak, Edi mengatakan bahwa dia mendapat kabar sahabatnya meninggal dunia dan dikebumikan selepas Salat Ashar atau sekira pukul 15.30 WIB di Bogor, Jawa Barat. Kabar buruk itu Edi terima disela liburannya bersama keluarga di Bandung.
Baca juga: Atap Seng Rumah Warga Jatuh di Jalur Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung, Perjalanan Whoosh Delay
Mengetahui hal tersebut, Edi langsung tak berpikir panjang. Dia rela meninggalkan keluarganya dan menemui rekan kerja untuk terakhir kalinya. Berpacu dengan waktu, Edi memilih menggunakan transportasi kereta cepat Whoosh dengan niat bisa lebih cepat sampai lokasi.
Namun sayangnya, kereta Whoosh yang Edi naiki yakni G1234 keberangkatan pukul 14.18 WIB dan dijadwalkan sampai Stasiun Halim pukul 14.47 WIB justru mengalami keterlambatan.
"Ada yang meninggal buru-buru pengen ke Bogor ngelayat teman saya meninggal, teman kantor," kata Edi saat ditemui Tribunnews di Stasiun Padalarang, Sabtu.
Di sela waktu tunggu Edi nampak risau, kadang kala dia menyender di kursi tunggu lalu berdiri menengok kanan kiri. Detik demi detik, tidak ada kejelasan yang disampaikan oleh pihak Stasiun Padalarang. Hanya tertulis bahwa kereta 'G1234 from Tegalluar Sumarecon to Halim Departure 14.18 Delayed'.
Dering handphone Edi pun nyaris tiap menit berbunyi. Tiap itu pula Edi menjelaskan bahwa kereta Whoosh mengalami keterlambatan. Mulanya, Edi merasa optimis bahwa kereta Whoosh akan kembali normal dan dia bisa berjumpa dengan rekan kerjanya meski kini tak lagi saling sapa.
Baca juga: Perjalanan Whoosh Alami Keterlambatan Dampak Cuaca Buruk di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung
Namun, hingga pukul 14.30 WIB tidak ada kejelasan kapan kereta Whoosh nomor G1234 beroperasi. Edi menunduk, sembari memegang handphone dan berkabar dengan rekan kerja lainnya yang sudah menunggu di rumah duka.
Pukul 15.00 WIB Edi masih setia menunggu informasi dari petugas di Stasiun Padalarang. Namun, pukul 15.10 WIB, Edi memilih untuk tidak melakukan perjalanan ke Bogor dan urung menemui rekan kerja yang sudah lebih dulu meninggalkannya.
"Kalau emang enggak bisa ke sana saya nanti WA istrinya, mohon maaf tidak bisa datang," lirih Edi.
"Ini tadi 14.30 WIB sekarang sudah jam 14.47 WIB mundur terus jadi waktunya enggak fix kalau memang ada kendala, kendalanya apa," harapnya.
Untuk informasi, sejumlah perjalanan Whoosh mengalami keterlambatan imbas adanya atap seng rumah warga jatuh di jalur rel kereta Whoosh pada Sabtu (9/11/2024).
"Mulai pukul 13.00 WIB sejumlah perjalanan Whoosh dari dan menuju Halim mengalami keterlambatan karena tim prasarana KCIC harus melalukan evakuasi pada atap seng dari perumahan warga yang terjatuh di jalur rel kereta Whoosh KM 118+500 karena terbawa angin kencang," kata Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa dalam keterangannya, Sabtu.