News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Oknum TNI Serang Warga di Deli Serdang

Prajurit TNI Serang Warga Sipil di Deli Serdang, Panglima: Terjadi Adu Mulut dengan Geng Motor

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, menggeruduk Batalyon Artileri Medan (Armed) sambil membawa mayat Raden Barus, diduga korban pembunuhan personel TNI pada Jumat malam, Sabtu (9/11/2024). Mereka meminta pertanggungjawaban atas kematian korban dan korban luka akibat penyerangan.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal puluhan prajurit TNI yang serang warga sipil di Deli Serdang, Sumatera Utara hingga tewaskan satu orang.

Ada 33 prajurit TNI yang terlibat dalam penyerangan dan kini tengah dalam proses hukum.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pun menjelaskan duduk perkara penyerangan yang dilakukan anak buahnya.

Ia menuturkan, penyerangan ini bermula dari adanya geng motor di wilayah tersebut.

Prajurit TNI pun berinisiatif menegur geng motor tersebut karena dinilai meresahkan masyarakat.

"Jadi memang diawali oleh ya anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor ditegur sama anggota. Karena kan mengganggu masyarakat, meresahkan masyarakat, mengganggu ketertiban di jalan," kata Panglima TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (11/11/2024).

Namun, teguran tersebut tak diterima baik hingga menyebabkan cekcok dan perkelahian massal.

"Anggota Pangdam 1 (Bukit Barisan) menegur, tidak terima,"

"Terjadi adu mulut, perkelahian, kemudian maka terjadilah perkelahian massal," sambungnya.

Mengutip Kompas.com, Agus Subiyanto penertiban geng motor ini juga sebagai langkah TNI untuk membantu pemerintah mewujudkan generasi muda unggul.

Sementara soal insiden di Deli Serdang sudah ditangani oleh Pangdam I/Bukit Barisan.

Baca juga: Puluhan Prajurit TNI Serang Warga di Deli Serdang, Kepala Dusun: Setiap Ada Laki-laki Dihajar

"Ya Pangdam sudah ambil langkah. Ke rumahnya yang meninggal, yang di RS diobati. Anggota pun sekarang sedang kita proses ya menurut BAP (Berita Acara Pemeriksaan)," ujarnya.

Ia pun berujar bahwa pihaknya akan bertindak tegas ke prajurit yang terbukti melanggar hukum dalam kasus ini.

"Ya kita selalu menyampaikan reward and punishment,"

"Kayak tadi kan, berhasil membantu penanggulangan bencana alam di luar negeri, ya kita kasih reward,"

"Tapi kalau yang melanggar, ya punishment," ungkapnya.

Diwartakan sebelumnya, penyerangan puluhan prajurit TNI tersebut terjadi di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Diketahui, penyerangan tersebut membuat puluhan warga terluka dan satu orang bernama Raden Barus (61) tewas.

Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan, Letjen Mochammad Hasan pun mendatangi rumah korban untuk ikuti acara adat pemakaman Raden Barus, Minggu (10/11/2024).

Di kesempatan tersebut, Hasan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian penyerangan ini.

"Atas nama keluarga Kodam I/BB, kami menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Selain bertemu dengan keluarga Raden, Hasan juga bertatap muka dengan keluarga dari warga yang terluka akibat penyerangan.

Ia memastikan, penanganan korban luka bisa berjalan sebaik mungkin.

Hasan pun memastikan bakal memberikan sanksi sesuai aturan bagi para pelaku penyerangan.

Bahkan, ia siap apabila harus menggantikan almarhum.

Baca juga: Puluhan Prajurit TNI Serang Warga di Deli Serdang, Kepala Dusun: Setiap Ada Laki-laki Dihajar

"Kami sudah memproses hukum permasalahan ini. Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi," 

"Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya,"

"Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas," tambahnya.

Aksi penyerangan tersebut terjadi pada Jumat (8/11/2024) malam.

Sementara itu, Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha menyampaikan, seluruh prajurit yang terlibat penyerangan telah ditangani oleh Pomdam I Bukit Barisan.

Sementara itu, ada 33 orang yang diduga menyerang perkampungan warga.

"Diduga oknum terkonfirmasi ada 33 orang," kata Dody kepada Tribun Medan, Minggu (10/11/2024).

Pihaknya juga tengah mendalami motif penyerangan terhadap warga sipil tersebut.

"Dari pihak Kodam masih melaksanakan penyelidikan," sebutnya.

Dody menuturkan, seluruh korban luka sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Delapan orang korban masyarakat yang luka-luka sudah dipindahkan dari rumah sakit Sembiring ke Rumah Sakit Putri Hijau, dan akan diberikan pengobatan secara yang terbaik sehingga mereka, sampai sembuh," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ada 33 Prajurit Armed 2/105 yang Diduga Terlibat Penyerangan di Sibiru-biru

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunMedan.com, Alfiansyah)(Kompas.com, Goklas Wisely)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini