TRIBUNNEWS.COM - Pada Jumat (8/11/2024) hingga Sabtu (9/11/2024) dini hari, puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan 2105 Kilap Sumagan menyerang warga sipil di Dusun III Desa Selamat, Kecamatan Sibirubiru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Insiden ini meninggalkan trauma mendalam bagi warga, terutama bagi Sri Ulina Peranginangin, seorang ibu berusia 35 tahun.
Sri Ulina mengisahkan detik-detik mencekam saat serangan terjadi.
Sekira pukul 22:30 WIB, setelah membeli jamu, ia melanjutkan perjalanan pulang dengan sepeda motor.
Di tengah jalan, ia berhenti karena melihat keramaian dan mendengar informasi tentang begal.
Namun, saat hendak memarkirkan motornya, prajurit TNI tersebut tiba-tiba menyerangnya.
"Ditunjanglah motorku, aku dan motorku masuklah ke parit. Inilah terluka tangan paha dan perutku," ungkap Sri saat diwawancarai pada Selasa (12/11/2024), dilansir Kompas.com.
Serangan brutal tersebut tidak hanya menargetkan Sri, tetapi juga sejumlah warga lainnya.
Beberapa prajurit Armed dilaporkan membawa senjata tajam dan melakukan penganiayaan secara acak.
Menyadari situasi berbahaya, Sri berlari ke rumah tetangga yang memiliki warung tidak jauh dari tempatnya terjatuh ke parit.
Ia bersembunyi di sana hingga sekitar pukul 02.00 WIB, sebelum akhirnya berani keluar menuju rumah ibunya.
Baca juga: Prajurit TNI Serang Warga Sipil di Deli Serdang, Panglima: Terjadi Adu Mulut dengan Geng Motor
Insiden ini juga memberikan dampak psikologis yang serius bagi anak-anak di desa tersebut.
Banyak pelajar dari SD hingga SMA bolos sekolah karena ketakutan.
Kepala Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Binawanti mengungkap, para pelajar ketakutan imbas kejadian itu.