News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Guru Supriyani Dipidanakan

Murid SDN 4 Baito Rindu pada Supriyani, Minta Hakim Bebaskan sang Guru agar Bisa Mengajar Lagi

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Supriyani di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (11/11/2024). - Murid SDN 4 Baito mengungkapkan kerinduan mereka kepada guru Supriyani, minta kepada hakim agar membebaskan sang guru agar bisa mengajar lagi.

TRIBUNNEWS.COM - Murid SDN 4 Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), mengungkapkan kerinduan mereka terhadap guru honorer Supriyani yang saat ini tengah menghadapi kasus hukum atas tuduhan menganiaya muridnya berinisial D.

Para murid pun meminta kepada hakim agar memvonis bebas Supriyani.

Hal tersebut diminta oleh para murid supaya Supriyani bisa kembali mengajar lagi.

"Kami minta pak hakim tolong bebaskan Ibu Supriyani. Kami mau Ibu Supriyani mengajar lagi," ucap para murid saat ditemui di Desa Wonua Raya Kecamatan Baito setelah sidang pembacaan nota pembelaan (pledoi), Kamis (14/11/2024), dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Sebelumnya, para murid SDN 4 Baito mengaku kaget dengan kasus yang menimpa gurunya tersebut karena dituduh memukuli seorang anak polisi tersebut.

Pasalnya, para murid mengaku selama diajari guru Supriyani, mereka tak pernah sekalipun dipukuli seperti yang dituduhkan oleh orang tua murid D.

Salah satu murid kelas 6 SDM 4 Baito, Fidela pun mengungkapkan bahwa sosok Supriyani tidak pernah memukul di kelas selama mengajar.

Bahkan, ia bercerita, sewaktu dirinya masih kelas 1 dan 2, tidak pernah dipukuli oleh sang guru meski dia tidak mengerjakan tugas.

Fidela mengatakan, Supriyani merupakan sosok guru yang baik, ramah, dan tidak pernah galak.

"Ibu guru Supriyani orang baik terus ramah. Tidak pernah galak sama kami. Kalau kita punya masalah di kelas selalu ditenangin sama ibu Supriyani," ucap Fidela.

Hal serupa juga disampaikan oleh murid Kelas 6 bernama Mesya yang mengatakan, Supriyani tidak pernah memukul walaupun bandel atau tidak mengerjakan tugas.

Baca juga: Jaksa Tetap Yakini Supriyani Pukul Muridnya, Tolak Pleidoi hingga Kritik Kuasa Hukum Gagal Paham

"Malahan ibu guru (Supriyani) bantu selesaikan tugas kalau kitanya belum kerjakan tugas, biar di kelas begitu juga tidak pernah marah kalau menegur," ungkap Mesya. 

Perkembangan Kasus

Update kasus guru Supriyani terakhir sudah memasuki sidang pembacaan pleidoi atau pembelaan pada Kamis (14/11/2024).

Sebelumnya, terdakwa Supriyani mengajukan nota pembelaan melalui kuasa hukumnya, Andri Darmawan, berdasarkan tuntutan yang diajukan oleh Jaksa yang dinilai ambigu.

Dalam pleidoi tersebut, Andri mengajukan pembelaan bahwa Supriyani harus dibebaskan dari jeratan hukum.

Lantaran, berdasarkan fakta persidangan tidak terbukti menganiaya muridnya yang merupakan anak seorang polisi bernama Aipda WH, Kanit Intelkam Polsek Baito.

Namun, nota pembelaan yang diajukan oleh Supriyani itu ditolak oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Konawe Selatan.

Lantaran, dinilai tidak semerta-merta menghapuskan atau meniadakan perbuatan terdakwa, sebagaimana yang telah dibuktikan di persidangan.

Dalam tanggapannya, Jaksa keberatan dengan beberapa poin isi nota pembelaan yang dibacakan oleh kuasa hukum Supriyani.

Tim penasihat hukum Supriyani disebut Jaksa berbeda saat mencari fakta-fakta yang ditemukan di persidangan.

Selain itu, Jaksa juga menilai, kuasa hukum Supriyani terlalu subjektif dalam memberikan pembelaan terhadap terdakwa selama jalannya persidangan.

Jaksa bahkan menilai, kuasa hukum Supriyani gagal paham dan cenderung mengabaikan fakta-fakta yang ada di persidangan.

"Berdasarkan fakta persidangan yang telah terang benderang pada bagian mana yang masih belum paham."

"Atau justru penasihat hukum pura-pura tidak paham dan cenderung mengabaikan fakta-fakta tersebut," jelas Jaksa di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Konawe Selatan saat membacakan tanggapan penolakan terhadap pleidoi yang diajukan Supriyani, Kamis, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Bantahan Jaksa

Dalam hal ini, menurut Jaksa, pihaknya telah memenuhi syarat dalam memberikan dakwaan dan tuntutan pidana kepada Supriyani.

Begitu pun dengan bukti-bukti yang ditunjukan Jaksa selama persidangan.

Sehingga, dalam nota pembelaan Supriyani yang menyebut Jaksa gagal dalam pembuktian perkara, menurut Jaksa sendiri tidaklah benar.

"Karena menurut kami, justru penasihat hukum gagal paham dalam melihat cara pembuktian perkara ini," ujar Jaksa.

Tak hanya itu, Jaksa juga membantah anggapan kuasa hukum yang menyebut adanya keraguan dari Jaksa dalam menuntut Supriyani yang terbukti melakukan perbuatan, tetapi memberikan tuntutan lepas dari dakwaan.

Dalam nota pembelaan, kuasa hukum juga menyebut bahwa Jaksa tidak memasukan alasan pemaaf dan pembenar uang menjadi dasar Jaksa menuntut Supriyani lepas dari dakwaan.

"Sementara kami penuntut umum berpendapat bahwa penasihat hukum terdakwa tidak memahami istilah lepas dari segala tuntutan hukum," kata Jaksa.

Jaksa pun menjelaskan istilah lepas dari segala tuntutan hukum itu berarti segala tuntutan hukum yang dilakukan Supriyani ada dalam surat dakwaan yang telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

"Namun, tidak dapat dijatuhi pidana karena perbuatan tersebut bukan suatu tindak pidana dan tidak ada keragu-raguan sedikitpun bagi penuntut umum membuktikan dakwaannya," ujar Jaksa.

Sehingga, Jaksa pun masih berkeyakinan Supriyani melakukan pemukulan terhadap muridnya, tetapi tidak didasari dengan niat jahat.

Maka dari itu, Jaksa tetap pada tuntutan awal mereka yang menuntut bebas Supriyani.

"Kami penuntut umum meyakini betul adanya perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa, tetapi dengan alasan perbuatan tersebut tidak dilandaskan dengan niat batin jahat," jelas Jaksa.

"Fakta-fakta di persidangan membuktikan bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi semua unsur yang kami dakwakan, namun sebagai alasan sebagaimana telah kami kemukakan sebelumnya dalam tanggapan ini ataupun surat pidana sebelumnya."

“Sehingga kami menuntut bebas terdakwa dari segala tuntutan hukum bahwa kami tetap pada pendapat kami sebagaimana telah kami sampaikan dalam tuntutan pidana yang telah kami bacakan pada persidangan tanggal 11 November 2024,” ujarnya, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra dengan judul Murid SDN 4 Baito Konsel Minta Hakim Bebaskan Supriyani, Sedih Gurunya Dituduh Pukul Anak Polisi

(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunnewsSultra.com/Laode Ari/Samsul)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini