Saat ini, penyidik tengah melakukan proses pendalaman.
"Pihak sekolah terus mendesak agar Polrestabes Surabaya melakukan proses lanjut terkait dengan kejadian ini. Dan sekarang ini kita juga terus melakukan pendalaman," ujar dia, Rabu.
Keluarga Korban Tak Ingin Lanjutkan Kasus
Sementara itu, pihak keluarga korban diketahui tak ingin melanjutkan kasus intimidasi yang dialami anaknya.
Hal ini disampaikan Kasubag Humas Polrestabse Surabaya, AKP Rina Shanty.
Rina mengatakan, pihaknya sudah mengunjungi rumah korban, tapi keluarga menyatakan tak ingin melanjutkan kasus.
"Kami sudah mengunjungi rumah korban untuk meminta keterangan, namun orang tua korban menyatakan tidak ingin kasus ini dilanjutkan," jelas Rina, Kamis.
Baca juga: Duduk Perkara Aksi Pengusaha Surabaya Paksa Siswa SMA Sujud dan Menggonggong, Kepsek Tak Berdaya
"Kami sudah mengunjungi rumah korban, tapi orang tua korban menyatakan tidak ingin kasus ini dilanjutkan," tegasnya lagi.
Keluarga korban enggan melanjutkan kasus tersebut lantaran dikabarkan telah ada kesepakatan damai antara keluarga korban dengan pengusaha IV.
Kendati demikian, pihak kepolisian telah memeriksa delapan saksi, termasuk IV.
"Saksi yang sudah diperiksa sekitar delapan orang. Saudara IV (terlapor) sudah diperiksa sebanyak tiga kali," kata Kombes Dirmanto ketika berada di Mapolrestabes Surabaya, Kamis.
Dirmanto menyebut tak menutup kemungkinan jumlah saksi akan bertambah seiring berjalannya waktu.
Ia juga menyinggung soal kemungkinan meminta keterangan saksi ahli.
"Ya kemungkinan nanti masih ada beberapa (saksi) yang kita lakukan pemeriksaan. Mungkin juga dari beberapa ahli akan kita panggil nanti," jelasnya.
"Kita akan terus melakukan upaya-upaya sebagaimana peristiwa (intimidasi anak) ini supaya betul-betul terang benderang. Sehingga tidak simpang siur di berbagai pemberitaan," pungkas dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjatim-timur.com dengan judul Foto Bareng Perundung Siswa Sujud dan Menggonggong, Tanggapan Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJatim-Timur.com/Toni Hermawan, Kompas.com/Andhi Dwi)