TRIBUNNEWS.COM, Banyuwangi– Seorang siswi kelas I SD berinisial CNA (7) asal Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan tewas dengan dugaan mengalami rudapaksa dan penganiayaan.
Penemuan ini mengejutkan warga dan pihak sekolah, mengingat CNA dikenal sebagai sosok yang cerdas dan ceria.
CNA dilaporkan hilang setelah tidak kunjung pulang dari sekolah pada Rabu, 13 November 2024.
Orangtuanya yang curiga kemudian menghubungi pihak sekolah dan menemukan bahwa CNA telah meninggalkan sekolah tepat waktu.
"Setelah itu, orangtua dan guru mencari keberadaan korban bersama-sama," ungkap Kapolsek Kalibaru, Iptu Yaman Adinata.
Korban akhirnya ditemukan tergeletak telentang sekitar 200 meter dari rumahnya, di area kebun yang sepi.
Kondisi korbanmemprihatinkan, celana dalamnya terpelorot dan kepalanya berdarah.
Baca juga: Terpukulnya Siti Aningsih, Anaknya Jadi Korban Rudapaksa dan Pembunuhan saat Ia Hamil 8 Bulan
Kenangan di Sekolah
Kepala Sekolah, Heru Prayitno, mengenang CNA sebagai siswa yang rajin, berprestasi, dan tidak terlibat masalah.
"Korban ini dikenal anak yang ceria, cerdas, dan hadirnya di sekolah selalu paling awal, paling tertib," ujarnya.
CNA baru masuk sekolah pada Juli 2024 dan selama lima bulan bersekolah, ia menunjukkan kemampuan akademik yang baik dibandingkan teman-temannya.
Sebagai ungkapan bela sungkawa, pihak sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar selama sehari pada 14 November 2024.
Para guru dan staf diminta untuk datang ke rumah duka guna membantu memulihkan trauma yang dialami keluarga korban.
Heru Prayitno berharap pihak berwajib dapat mengungkap tuntas tragedi memilukan ini.
Pihaknya sangat berduka cita dan berharap pelaku segera ditangkap.
Baca juga: Kasus Mahasiswa Rudapaksa Teman Kampus di Jambi, Diduga Ada 4 Korban Lain, Video Syur Jadi Bukti
Keluarga Korban
Sutrisno, kakek CNA, menceritakan keakraban antara CNA dan kakaknya yang duduk di bangku kelas IV di sekolah yang sama.
"Kakaknya selalu membawakan makanan dari luar untuk dimakan bersama adiknya," kenang Sutrisno.
Ia menambahkan bahwa kedua cucunya jarang bermain di luar tanpa pengawasan orang tua.
Polisi masih melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).