Mereka berada di dalam rumah penampungan tersebut sejak beberapa hari lalu.
Ada yang tinggal sejak tiga hari lalu hingga sepekan lamanya.
"Ada tadi dari Magelang. Ada yang 6 hari. Ada yang 3 hari. Ada yang 1 minggu. Variatif, paling cepat ya 3 hari," jelasnya.
Sosok Agensi
Lalu siapa sosok agensi yang merekrut dan menjanjikan mereka pekerjaan sebagai LC?
Didik mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait hal tersebut.
Pasalnya si pemilik asli dari bangunan rumah penampungan tersebut belum diketahui.
Namun, ia berhasil mengamankan satu orang pria berusia kisaran 35 tahun yang mengaku kepada penyidik bertugas sebagai penjaga rumah penampungan tersebut.
Sosok tersebut kini masih menjalani pemeriksaan dan interogasi.
"Ya, ini saya belum tahu pemiliknya. Tapi yang menjaga, ada. Makanya nanti, kalau kita tidak bisa membuktikan, ya kita tipiring kan si penjaganya itu," katanya.
Mengenai dugaan adanya praktik prostitusi melibatkan belasan wanita tersebut, Didik mengungkapan, pihaknya sementara ini belum menemukan adanya bukti fakta adanya praktik transaksi bisnis prostitusi melibatkan mereka.
"Betul, dia itu ditipu, katanya dijadikan kerja menjadi LC. Ternyata, sudah di sana kok gak jadi LC, nah begitu. Tapi, dia belum ada transaksi seks lho. Karena dia tengah datang bulan, pengakuan tadi sekilas. Jadi dia belum melakukan melayani tamu, belum pernah," ungkapnya.
Jika dugaan adanya praktik bisnis prostitusi tersebut terbukti, maka kasus tersebut akan dilimpahkan ke Unit Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.
"Nanti, kami akan koordinasikan dengan Polrestabes Surabaya. Atau kami tipiring kan atau bagaimana. Nanti kita lihat hasilnya penyelidikan dan interogasi hari ini," pungkasnya.
Awal Mula Dugaan Penyekapan
Temuan adanya insiden penyekapan tersebut berawal dari laporan yang masuk dalam layanan kedaruratan command center 112.