Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto Welianto
TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA - Pesawat Wings Air yang ditumpangi rombongan Kemensos RI gagal mendarat di Bandara Gewayantana Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Sabtu (16/11/2024) pagi.
Pesawat memilih putar balik ke Bandara El Tari Kupang.
Hal ini dikarenakan cuaca buruk di sekitar Larantuka.
Rombongan Kemensos RI ini dijadwalkan akan mengunjungi posko-posko pengungsian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Titehena.
Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Hotel dan Tour di Labuan Bajo Rugi Miliaran Rupiah
"Kita gagal mendarat di Larantuka, jadi pesawatnya balik lagi ke Kupang, cuacanya buruk jadi ngga bisa untuk landing," kata Humas Kemensos RI, Sabtu (16/11/2024) pagi.
Diketahui cuaca hujan disertai angin menerjang wilayah Kabupaten Flores Timur sejak Jumat (15/11/2024) malam.
Hingga saat ini cuaca buruk masih melanda wilayah itu.
Siswa SD Belajar di Teras
Imbas hujan deras, sebanyak 107 siswa sekolah dasar yang merupakan pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terpaksa belajar di teras sekolah SMA Negeri 1 Titehena.
Pasalnya, tenda belajar mengajar mereka basah dan becek setelah dilanda hujan, Sabtu (16/11/2024) pagi.
Posko belajar yang dibangun Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang terletak di halaman SMA Negeri 1 Titehena ini terpantau basah dan becek pasca diguyur hujan sejak Sabtu malam.
Baca juga: Anggota Komisi VII DPR Kritik BMKG Soal Analisis Dampak Erupsi Lewotobi Terhadap Penerbangan
Para guru terpaksa harus menggelar kegiatan belajar di teras sekolah meski para siswa harus berdesak-desakan.
Selain itu, kegiatan belajar mengajar di teras ini juga untuk mengantisipasi kesehatan anak-anak pasca dilanda hujan.
Sementara itu seluruh ruang kelas di SMA Negeri 1 Titehena penuh ditempati para pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Namun karena cuaca hujan jadi kami takut anak-anak sakit, pilek batuk sehingga kami berada di bawah teras kelas ini, tenda basah, becek dan tidak nyaman untuk belajar sehingga pindah ke teras," kata Ela Lewar, salah satu guru dari SD Klatanlo yang juga merupakan pengungsi.
Diketahui, 107 siswa yang mengungsi di gedung SMA Negeri 1 Titehena ini merupakan siswa Sekolah Dasar dari berbagai sekolah di kaki Gunung Lewotobi Laki-laki.
Para guru hanya berharap kepada pemerintah untuk menyediakan tenda yang layak agar para siswa bisa belajar dengan aman dan nyaman.
Hingga saat ini, aktivitas vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki terus mengalami erupsi.
Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki masih menetapkan status level empat atau Awas Gunung Lewotobi Laki-laki.
Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Cuaca Buruk, Pesawat Rombongan Kemensos RI Gagal Mendarat di Bandara Gewayantana Larantuka NTT