Diketahui, korban dikeroyok saat mendampingi kunjungan paslon nomor urut dua, Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh) ke tokoh desa setempat.
Ia pun sempat dilarikan ke RSD Ketapang usai dikeroyok.
Syafril Alfian Akbar, Kepala Humas RSD Ketapang Sampang menuturkan, korban dibawa ke rumah sakit pukul 16.10 WIB.
Korban dibawa dalam keadaan pendarahan aktif.
"Saat tiba di RSD, korban menerima perawatan medis, pertolongan terhadap korban," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com.
Namun, kondisi korban terus menurun akibat luka senjata tajam di bagian wajah, punggung, hingga tangan.
Syafril menuturkan, korban pun dinyatakan meninggal dunia kurang lebih satu jam setelah dibawa ke rumah sakit.
"Pada pukul 17.15 WIB, korban akhirnya meninggal dunia dan korban sudah diantarkan ke rumah duka," tutupnya.
Ketua Tim Pemenangan Paslon Jimad Sakteh, Surya Noviantoro menceritakan, sebelum aksi pembacokan, sempat ada penghadangan yang dilakukan oleh beberapa orang kepada paslon Jimad Sakteh.
"Setelah ada negosiasi, akhirnya Pasangan Calon kami bisa diamankan dan keluar dari lokasi," ujarnya.
Kepada TribunJatim.com, tak berselang lama, saat rombongan berada di kediaman salah satu tokoh, para pelaku mendatangi korban sambil membawa celurit.
Baca juga: Pembunuhan Saksi Paslon Bupati di Sampang, Kapolda Jatim Minta Doa Masyarakat
Korban pun lantas dikeroyok hingga meninggal dunia di rumah sakit.
"Kericuhan itu akhirnya menimbulkan korban jiwa, korban merupakan pendukung Paslon Jimat Sakteh," terangnya.
Surya pun mengutuk tindakan kriminal yang dialami timnya tersebut.