Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan perhatian besar pada Pilkada Jawa Timur (Jatim).
Termasuk kepada calon pasangan cagub-cawagub yang diusung oleh PPP.
Dalam konsilidasi Pemenangan Khofifah-Emil, Ketua DPP PPP Aunur Rofiq meyakini bahwa pasangan nomor urut 2 ini mampu unggul di Jatim.
Apalagi, dia menyebut jika mesin pertai berlambang Ka’bah ini telah bergerak untuk memenangkan pasangan petahana itu.
“PPP menitipkan empat poin penting untuk pembangunan Jawa Timur di masa mendatang,” kata Aunur, Rabu (20/11/2024).
Poin pertama adalah pembangunan di bidang Pendidikan.
Pendidikan, kata dia, penting mengingat ini merupakan kebutuhan dasar untuk memotong rantai kemiskinan.
“Berdasarkan data tahun 2023, lama pendidikan masyarakat Jatim rata-rata pada kisaran 8,11 tahun. Ini masih dibawah lama pendidikan secara nasional 8,77 tahun. Artinya Propinsi masih perlu membuka peluang agar lama pendidikan mencapai lebih 10 tahun,” terangnya.
Poin kedua adalah peningkatan pendapatan per kapita. Saat ini pendapatan perkapita Jatim baru sebesar 71,12 juta per tahun.
Angka ini masih dibawah pendapatan per kapita Nasional sebesar 75 juta per tahun.
“Propinsi ini masih banyak peluang dengan langkah-langkah, Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi serta mendorong generasi muda untuk berwirausaha,” jelasnya.
Poin selanjutnya adlaah upaya pengentasan kemiskinan, apalagi penduduk miskin di Jatim masih sebesar 10,35 persen atau berada di urutan ketiga propinsi termiskin di Jawa setelah Yogyakarta dan Jawa tengah.
“Tingkat kemiskinan nasional adalah 9,36 persen. Langkah strategis menjadi keniscayaan, maka perlu segera menata fasilitas pendidikan agar meningkatkan lama belajar rata-eata dan membuka banyak lapangan kerja serta mendorong masyarakat dan generasi muda berbisnis,” pinta Aunur.
Poin selanjutnya adalah pembangunan di sektor pangan.
Produktivitas padi di Jawa timur mencapai 5,72 ton GKG per Ha diatas produktivitas Nasional yang sebesar 5,24 ton GKG per Ha.
“Adapun produksi beras 5,709 juta ton dan kebutuhan konsumsi beras sebanyak 5,185 juta ton beras, artinya pada tahun 2023 propinsi ini surplus 524.000 ton beras. Tahun 2024 secara nasional diperkirakan masih kekurangan 5 juta ton beras,” pungkasnya.
Dalam kondolidasi itu dari DPP PPP juga hadir Ketua DPP yang juga Sekjen PP GPK Thobahul Afthoni dan Wasekjen DPP PPP Nurman Zein Nahdi.