TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan ibu kos bernama Netty (60) di Medan Area, Medan, Sumatra Utara, terungkap.
Jasad korban ditemukan pada Rabu (23/10/2024) dalam kondisi bersimbah darah.
Setelah dilakukan pengejaran, tersangka Johanes Tambun Eugene alias Abun (59) ditangkap di Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada Sabtu (16/11/2024) dini hari.
Tersangka merupakan penghuni kos korban yang telah menetap selama lima tahun.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Gidion Arief Setyawan, mengatakan tersangka tak punya pekerjaan tetap dan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara mengumpulkan donasi sosial.
Hasil donasi tersebut diberikan kepada yayasan dan sebagian dinikmati sendiri.
Pada tahun 2014 dan 2015 lalu, Abun sempat ditahan karena terlibat kasus pencurian sepeda motor di Kediri.
Abun menjadi buron polisi selama 23 hari dan sempat melawan petugas saat ditangkap.
"Tersangka dilakukan penangkapan di Siborong-borong, setelah yang bersangkutan melarikan diri, sesaat setelah melakukan peristiwa pidana," bebernya, Senin (18/11/2024), dikutip dari TribunMedan.com.
Aksi pembunuhan terjadi lantaran tersangka kesal korban enggan memberi uang Rp1 juta.
"Motifnya sangat tidak logis, hanya gara-gara meminjam uang dan tidak diberikan, tersangka tega menghabisi nyawa orang lain," tuturnya.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Bermotif Perselingkuhan di Medan Tembung, Tersangka Istri Selingkuhan Korban
Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Poltak Tambunan, mengatakan pembunuhan dilakukan di warung milik korban menggunakan sebilah pisau.
"Korban ditikam, pada bagian wajah menggunakan pisau," ungkapnya, Minggu (17/11/2024).
Iptu Poltak Tambunan menyatakan petugas menembak kaki pelaku yang berupaya kabur saat ditangkap.
"Pelaku ditangkap saat sedang berada di sebuah penginapan. Hasil interogasi awal, pelaku mengakui perbuatannya," lanjutnya.
Sebelumnya, warga bernama Hartika Sari menjelaskan jasad korban ditemukan Rabu (23/10/2024) sekitar pukul 07.30 WIB.
"Saya denger ada yang berantem waktu saya mau ngantar nasi, lalu terdengar suara ngorok," katanya.
Baca juga: Polisi Tangkap Satu Pelaku Pembunuhan Saksi Paslon Pilkada Sampang Madura, Pelaku Lainnya Diburu
Ia kemudian melihat pelaku keluar dari toko sembako milik korban.
Hartika Sari sempat mengadang pelaku yang kabur membawa tas.
Lantaran tak dapat mengejar pelaku, Hartika memilih menghampiri korban yang tergeletak bersimbah darah.
"Saya lihat sudah berdarah di kepalanya, sepertinya dia jatuh. Cuma posisi badannya luka-luka nggak saya perhatikan," bebernya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Wiwid Syafitri, mengatakan korban memiliki toko dan kos yang letaknya berdekatan.
"Saya pertama memanggil suaminya ke rumahnya, kebetulan rumahnya di lingkungan saya (lingkungan 4) kalau disini dia hanya toko dan kosan saja (lingkungan 2)," ucapnya.
Baca juga: Pembunuhan Saksi Paslon Bupati di Sampang, Kapolda Jatim Minta Doa Masyarakat
Menurutnya, luka pada jasad menunjukkan adanya kasus pembunuhan.
"Saya tidak tahu pasti jam berapa kejadiannya, tapi saya sampai di sini (TKP) pukul 07.26 WIB. Korban tergeletak pas saya lihat," tambahnya.
Korban dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak pernah membuat masalah dengan tetangga.
"Kalau anak kosnya saya kurang tahu. Sekarang (korban) sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk otopsi," sambungnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Kedua Kaki Pembunuh Ibu Kos di Medan Area Ditembak, Polisi Sebut Pelaku Melawan saat Ditangkap
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alfiansyah)